PT PLN (Persero) melakukan kunjungan kerja ke Spanyol dalam rangka menjalin kerja sama untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Indonesia. Dalam agenda tersebut PLN melihat secara langsung PLTB Serra del Tallat yang terletak di Catalonia, Spanyol.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam kunjungannya ke Spanyol, dirinya bertemu dengan Acciona Energia dan Huawei yang mengelola PLTB Serra del Tallat. Melalui kunjungan ini harapannya PLN dapat menggali informasi terkait potensi kerja sama dengan kedua perusahaan tersebut.
“Demi menghadapi krisis perubahan iklim, seluruh dunia perlu menjalin kolaborasi. Di sini kami ingin menjajaki potensi kerja sama dengan Acciona Energia dana Huawei untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia,” ungkap Darmawan.
Darmawan menambahkan, kolaborasi dengan PLTB Serra del Tallat dianggap penting untuk mengetahui pengalaman kedua perusahaan tersebut mengelola PLTB Onshore yang berkapasitas 49,5 MW tersbut. PLTB yang commissioning pada 2007 ini memiliki total 33 turbin dengan capacity factor hingga 30 persen. Turbin yang dipasang pada PLTB ini memiliki daya 1.500 kW.
Darmawan mengatakan salah satu hal yang penting dipelajari dari PLTB ini karena PLTB ini bisa dikontrol secara remote dari jarak jauh. Pengaturan beban bisa dilakukan dari jarak jauh dan juga diatur secara digital baik itu arah turbin bergerak sesuai arah datangnya angin.
“Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi EBT terbesar di dunia. Memang harus diakui, tantangan pengembangan EBT ini besar karena dari sisi proses pembangunannya lama. Sehingga butuh kajian kelayakan yang beragam dan perencanaan yang matang,” jelas Darmawan.
Acciona Energia merupakan pengembang proyek energi terbarukan yang membangun, mengoperasikan, dan memelihara PLTB, fotovoltaik, PLTA, dan biomassa. Saat ini Acciona Energia telah melayani pelanggan di seluruh dunia.
Hingga tahun 2022, kapasitas terpasang PLTB di Indonesia mencapai 154,3 MW. Sedangkan menurut data internasional menyebutkan potensi energi angin darat onshore wind di Indonesia bisa mencapai 19,6 GW. Sedangkan untuk angin lepas pantai offshore wind mencapai 589 GW.