Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dalam mewujudkan Smart Office di lingkungan kerjanya. Smart Office yang dibangun di lingkungan kerja Kemendes PDTT ini merupakan sebuah konsep kantor yang selalu terkoneksi, cashless, dan paperless dengan dukungan perangkat dan solusi Teknologi Informatika (TI) dalam semua fungsinya. Dukungan tersebut mulai dari fungsi keuangan, kepegawaian atau Sumber Daya Manusia (SDM), hingga Administrasi atau Reporting.
Smart Office Kemendes tersebut diluncurkan oleh Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo di Makarti Ballroom, Kemendes PDTT, Jakarta, Rabu 31 Juli 2018. Eko didampingi Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta dan jajaran Direksi BNI. Hadir pula Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur.
Dalam sambutannya, Eko menyampaikan bahwa pada saat perubahan zaman berlangsung secara cepat, khususnya pada era revolusi industri 4.0 saat ini, diperlukan kecepatan untuk membuat keputusan. Tahun 2050 Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi ke-4 terbesar di dunia. Namun itu baru perhitungan matematis, bisa tidaknya tercapai tergantung pada kecepatan Indonesia dalam menggerakan ekonominya dan mengurangi kesenjangan sosial. Ada 30.000 desa yang tertinggal. Oleh karena itu misi Presiden untuk membangun Indonesia mulai dari pinggir adalah kunci mengurangi kesenjangan itu.
Kemendes menjadi memiliki posisi strategis untuk menentukan Indonesia itu akan menjadi negara yang memiliki kesenjangan tinggi atau rendah. Untuk itu Smart Office BNI ini adalah salah satu cara mengarah ke kecepatan bertindak, sehingga pelayanan terhadap desa-desa bisa lebih akurat dan cepat.
“Smart Office ini terwujud karena dukungan penuh oleh BNI sebagai bank mitra utama kami, dan kami berharap implementasi Smart Office ini dapat segera ditiru juga oleh Kementerian dan Lembaga lainnya, guna mendukung transparansi pemerintahan, serta digitalisasi transaksi pada kementerian atau lembaga,” ujar Eko.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi, mengatakan, Smart Office dibangun untuk mempercepat reformasi birokrasi di lingkungan Kemendes PDTT, dimana hal utama yang harus dilakukan adalah membenahi tata kelola perkantoran. Tujuannya adalah agar kinerja meningkat karena adanya peningkatan efektifitas dan transparansi. Apalagi sebagai kementerian yang merupakan gabungan dari 3 kementerian sebelumnya, banyak tantangan untuk menyatukan tata kelolanya.
“Kami berterimakasih pada BNI yang secara all out menyiapkan sebuah smart office di Kemendes PDTT. Antara lain Sistem Informasi Kepegawaian dimana mulai absensi pegawai hingga tunjangan kinerja disinergikan. Selain itu ada juga sistem transaksi yang casslesh. Sekarang 1.700 Kartu Multifungsi BNI telah disebarkan untuk pegawai Kemendes PDTT,” ujarnya.
Herry Sidharta menuturkan, BNI mendukung penuh inisiasi Menteri Desa dengan menyediakan beberapa solusi yang dibangun BNI sebagai satu kesatuan yang lengkap dalam produk Smart Office. Solusi tersebut adalah implementasi Kartu Pegawai Kemendes PDTT yang dibuat sebagai Kartu Combo atau Kartu Multi Fungsi (KMF). Kartu ini berfungsi sebagai Akses masuk Gate Parkir di lingkungan Kantor Kemendes PDTT, Akses masuk ke Gedung Kementerian Desa, Alat Pembayaran di Kantin Kemendes PDTT, serta menjadi Alat Pembayaran berbagai Moda transportasi (Busway atau Commuter Line) dan gerbang tol.
Paket Smart Office yang dibangun BNI juga menyediakan layanan Implementasi Sistem E-Absensi yang terintegrasi dengan SIMPEG (Sistem kepegawaian), penggunaan fasilitas Cash Management untuk pengelolaan keuangan Kementerian Desa, hingga memungkinkan dilakukannya pembayaran atau transaksi yang efektif dan efisien. Smart Office ini juga memungkinkan penggunaan Corporate Card & Traveling Card untuk pengelolaan biaya perjalanan dinas pegawai Kemendes PDTT dan Pengelolaan Smart Kantin Kemendes PDTT, yakni sebuah konsep pengelolaan kantin yang Cashless dan modern.
Herry menambahkan, kedepannya BNI Terus berkomitmen untuk mendukung 4 (empat) program utama Kemendes PDTT yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Prukades (Produk Unggulan Kawasan Pedesaan), Embung Desa, dan pembangunan Sarana Olah Raga Desa.
“Hingga saat ini, BNI telah mengelola 8.157 Rekening Kas Desa dan membina 6.086 BUMDES melalui 5 fungsi utamanya yaitu fungsi edukasi, konsultasi, literasi keuangan, pengembangan bisnis rintisan atau Agen46, dan pendampingan. Untuk Prukades, BNI bekerjasama dengan Kementerian Desa dalam menyelenggarakan berbagai Pelatihan, diantaranya pelatihan pengelolaan keuangan, pelatihan packaging atau kemasan, pelatihan pemasaran Produk Unggulan Desa. Dan sebagai antisipasi perkembangan zaman, BNI telah menyiapkan e-commerce bagi pemasaran Prukades yaitu Bumdes-mall.com,” ujar Herry.
Smart Expo
Untuk meramaikan acara peluncuran Smart Office di Kemendes PDTT, BNI juga menggelar pameran yang mengetengahkan produk-produk unggulan perbankan dan lembaga keuangan nonperbankan yaitu BNI Smart EXPO Kemendes 2018. Pameran ini diikuti oleh BNI dan perusahaan-perusahaan anak.
Beberapa program promo yang ditawarkan antara lain Kartu TapCash (uang elektronik BNI) edisi khusus Asian Games, adanya penjualan kendaraan atau properti dengan harga khusus dengan menggunakan BNI Fleksi (atau kredit tanpa agunan BNI), serta special premi bagi pegawai Kemendes PDTT yang membuka asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan.
Para pegawai Kemendes PDTT juga diajak untuk mencoba berbagai alat transaksi kekinian yang hanya disediakan oleh BNI, antara lain bertransaksi dengan menggunakan yap!. Yap! Merupakan aplikasi transaksi yang bersumber dari 3 sumber pembayaran sekaligus, yaitu Kartu Kredit BNI, Kartu Debit BNI, dan UnikQu. Dengan yap!, pemakai tidak perlu lagi membawa uang tunai (cashless) dan bahkan tak perlu membawa kartu-kartu (Cardless). Pada pameran ini, pengunjung dapat memperoleh minuman dengan harga spesial sebesar Rp 1.946.
Sumber Situs BNI