Kementerian Perhubungan seang merancang angkutan umum yang menghubungkan antara Bali selatan dengan utara dengan menggandeng PT Waskita Karya.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan ada dua model yang akan disiapkan untuk menghubungkan wilayah di selatan dengan bagian utara yakni autonomus rapit transit dan trolly bus. Skema trolly bus basisnya yakni bus yang membawa dua atau tiga rangkaian seperti trem. Menurutnya, rancangan tersebut diharapkan dapat diwujudkan sebelum 2023.
“Terlebih hasil rapat kemarin dengan BUMN, pada tahun 2023 bandara di Buleleng sudah siap,” tuturnya saat peresmian Trans Metro Dewata di Denpasar, Senin, (7/9/2020).
Dengan selesainya Bandara di Bali Utara pada 2023, Budi menegaskan harus ada angkutan masal yang beroperasi secara parallel. Dengan demikian arus perpindahan orang akan mudah diantisipasi sehingga dibutuhkan sebuah kajian moda transportasi yang jelas.
Lebih lanjut, penyediaan angkutan umum berbasis massal ini karena melihat juga kondisi Indonesia pada umumnya yang sejalan dengan peningkatan ekonomi, dan daya beli masyarakat terhadap kendaraan menjadi cukup tinggi. Kondisi itu menyebabkan subsidi BBM juga tinggi serta berdampak kemacetan terjadi di kota-kota besar.
“Kami ingin masyarakat ketergantungan dengan angkutan umum, yang merupakan salah satu indikasi negara maju,” tambahnya.
Kedepan, sambungnya, kita akan melakukan perubahan budaya yang cukup besar dengan pengembangan angkutan umum di wilayah perkotaan yang dapat mengintervensi angkutan umum perkotaan. Sehingga ekonomi menjadi lebih bagus, kemacetan dapat dihindarkan serta timbul ketergantungan masyatakat terhadap angkutan umum