Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menandatangani Letter of Intent (Lol) dengan perusahaan farmasi berbasis di Inggris AstraZeneca PLC terkait kerja sama pengadaan vaksin Covid-19.
Dalam kerja sama itu, Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi menyatakan Indonesia berminat membeli kandidat vaksin dari AstraZeneca PLC untuk pengadaan sebesar 100 juta dosis pada tahun 2021.
“Dengan penandatanganan LoI ini, Kementerian Kesehatan dan AstraZeneca berniat untuk menuntaskan perjanjian pembeliin dimuka pada akhir Oktober 2020 sehingga kami dapat memberikan akses vaksin Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Oscar melalui keterangan resmi pada Kamis (15/10/2020).
Dia menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia bersyukur dapat membuka hubungan yang konstruktif dengan AstraZeneca PLC mengenai pembelian kandidat vaksin yang saat ini sedang dikembangkan oleh Oxford University dan AstraZeneca, sebagai salah satu kandidat vaksin Covid-19.
Di sisi lain, Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menargetkan hingga awal Januari 2021 Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sudah bisa menginjeksi vaksin Covid-19 kepada hampir 100 juta masyarakat.
“Critical time kita tiga bulan ke depan sampai vaksin ini jalan kita harapkan Desember awal. Pemerintah sudah menyiapkan baik Kasad, Polri, unsur-unsur kesehatan untuk melakukan injeksi di tempat-tempat yang akan diprioritaskan nanti terutama bagian kesehatan dan pembantunya,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual pada Jumat (18/9/2020).
Hingga Januari 2021 nanti, Luhut menegaskan, Satgas Penanganan Covid-19 sudah bisa menginjeksi vaksin Covid-19 kepada hampir 100 juta masyarakat.
“Kalau itu terlalui sampai Januari 2021 nanti sudah hampir 100 juta yang diinjeksi saya kira mungkin sudah mulai terkendali itu target kita, karena tahun depan kita akan mendapat 270 juta lebih vaksin, mungkin saya kira bisa lebih dari angka itu,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn