Kementerian BUMN optimistis dapat merealisasikan serapan APBN di atas 90 persen pada tahun ini. Hingga 27 Agustus 2021, serapan APBN Kementerian BUMN sudah mencapai 60,77 persen.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan setelah revisi pagu anggaran, total pagu anggaran Kementerian BUMN yakni Rp193,04 miliar.
“Anggaran yang diberikan pada 2021 adalah Rp244,8 mliar, sementara pada pagu revisi Rp193,04 miliar dimana penyerapannya di 60,77 persen sebesar Rp117,31 miliar, ini per 27 Agustus 2021,” jelasnya dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR, Senin (30/8/2021).
Belanja tersebut, terdiri atas belanja pegawai yaitu dari pagu Rp58,14 miliar, sekarang Rp39,36 miliar sudah terealisasi atau 67,7 persen. Lalu dari belanja modal dari Rp10,76 miliar sudah terpakai Rp4,93 miliar setara 45,8 persen. Belanja barang pagu Rp124,15 miliar realisasi Rp58,82 miliar atau sudah 58,8 persen.
Realisasi pada 2020 serapan belanja Kementerian BUMN mencapai Rp260,1 miliar atau setara 97,65 persen dari pagu anggaran. Selama 14 tahun berturut-turut pun laporan keuangannya mendapatkan opini WTP.
“Realisasi 2020 mencapai 97 persen, kami tetap optimistis bisa serap di atas 90 persen, hari ini di Agustus baru 60 persen,” paparnya.
Di sisi lain, untuk anggaran tahun 2022, Kementerian BUMN mendapatkan rencana pagu anggaran Rp208 miliar, 80 persen dari pagu awal tahun ini.
Rencana anggaran 2022 sebesar Rp208 miliar, terdiri atas 60 persen belanja barang yaitu Rp125 miliar, belanja modal Rp7,89 miliar, dan belanja pegawai Rp75,16 miliar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn