Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan proses restrukturisasi polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah dimulai melalui komunikasi kepada sejumlah nasabah. Pemindahan polis itu dimulai setelah entitas perusahaan baru, Nusantara Life, terbentuk.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan proses restrukturisasi sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Rencana pemerintah untuk memulai restrukturisasi pada Agustus 2020 pun menurutnya telah terlaksana.
Arya menuturkan proses restrukturisasi dilakukan melalui sosialisasi mengenai pemindahan polis dari Jiwasraya ke Nusantara Life kepada para nasabah. Hal tersebut sudah dilakukan oleh Jiwasraya, satu-satunya perusahaan asuransi jiwa pelat merah.
“Sejak beberapa bulan lalu, sudah melakukan pendekatan ke nasabah yang ada. Sudah dilakukan [restrukturisasi polis], tapi kan yang namanya restrukturisasi tidak ramai-ramai, jadi satu per satu mereka melakukan sosialisasi, kan banyak sekali [nasabahnya], baik itu asuransi tradisional maupun yang lainnya,” ungkapnya
Arya menjabarkan restrukturisasi polis tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan dari setiap nasabah, sehingga sosialisasi pun menjadi bagian dari proses restrukturisasi . Restrukturisasi pun tidak dapat dilakukan dengan paksaan, baik dari Jiwasraya, pemerintah, maupun pihak bank pemasar.
“Ya, harus ada komunikasi dengan mereka, baik itu dengan perusahaan maupun perorangan, kan ada perusahaan juga yang misalnya menempatkan dana pensiunnya di Jiwasraya. Itu kan harus dikomunikasikan,” ujarnya.
Meskipun begitu, sejumlah pemegang polis saving plan mengaku belum mendapatkan informasi atau sosialisasi resmi terkait restrukturisasi polis dari Jiwasraya. Mereka baru mengetahui hal tersebut dari pemberitaan media massa dan informasi sesama nasabah.
Salah satu nasabah saving plan KS Ho mengaku pihak Jiwasraya dan bank penyalur belum memberikan penjelasan terkait restrukturisasi polis kepadanya. Dia menjelaskan keputusan untuk melakukan restrukturisasi baru dapat ditentukan setelah para nasabah mengetahui detail proses pemindahan tersebut.
“Sampai saat ini, saya belum pernah mendapatkan penjelasan resmi dari pihak Jiwasraya atau pihak bank tentang restrukturisasi,” ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (30/8).
Pemegang polis saving plan lainnya, Jean, pun mengklaim belum mendapatkan penjelasan terkait restrukturisasi polis. Dia hanya mendapatkan informasi format surat atau formulir pengajuan polis, tetapi surat itu pun tidak memuat informasi terperinci mengenai proses restrukturisasi polis.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan proses restrukturisasi polis akan dimulai pada Agustus 2020, setelah mendapatkan izin dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Restrukturisasi itu menjadi salah satu opsi penyelamatan Jiwasraya yang diajukan pemerintah.
“Nantinya Nusantara Life ini akan menjadi perusahaan yang akan membawa polis-polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi, nah kami tadi juga usulkan opsi-opsi restrukturisasi baik untuk polis tradisional maupun polis saving plan. Seperti apa restrukturisasinya, dan kalau nanti setuju, skema ini kami akan melakukan mulai Agustus untuk mulai memanggil para pemegang polis untuk melakukan restrukturisasi ini,” terangnya, Selasa (7/7).
Pemerintah menganggarkan Rp20 triliun untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI, induk holding asuransi dan penjaminan dan perusahaan yang membentuk Nusantara Life. Penanaman dana itu akan digunakan sebagai modal dasar untuk ‘menampung’ liabilitas dari polis-polis Jiwasraya yang masuk ke Nusantara Life.
“Perusahaan asuransi jiwa ini kemudian akan dikembangkan melalui pengambilalihan polis asuransi jiwa dari perusahaan asuransi sejenis yang berada di dalam ekosistem BUMN yang direstrukturisasi dengan tetap memperhatikan asas tata kelola yang baik,” demikian tertulis dalam BUKU II Nota Keuangan Beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021.
Sumber Bisnis, edit koranbumn