Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan akan mengumumkan hasil audit dana pensiun BUMN bermasalah setelah hari raya Idulfitri.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pengumuman hasil audit ini agak tertunda, menjadi setelah lebaran.
“Mungkin setelah lebaran kami akan umumkan,” kata Wamen yang akrab disapa Tiko ini di Jakarta, Senin (3/4/2023).
Dia melanjutkan, audit ini akan mengukur apakah dapen tersebut mengalami kekurangan dana dan apakah terdapat kasus-kasus spesifik yang menyebabkan asetnya menurun.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan mayoritas dapen di perusahaan BUMN cenderung bermasalah. Berdasarkan laporan yang diterimanya, sebesar 65 persen dapen di perusahaan BUMN bermasalah. Sisanya hanya 35 persen perusahaan BUMN yang mampu mengelola dana pensiun dengan baik.
“Saya mau bersih-bersih [dana pensiun bermasalah], mumpung masih ada waktu,” tutur Erick belum lama ini.
Dia menuturkan pihaknya akan menuntaskan pendataan dana pensiun BUMN pada akhir Maret 2023 dan sudah memasuki agenda penyehatan sebelum melakukan konsolidasi perusahaan-perusahaan dana pensiun BUMN.
Erick menegaskan berdasarkan data yang sudah terkumpul, saat ini perkembangannya sudah memasuki agenda penyehatan Dapen dalam kontrak manajemen. Adapun, pada akhir Maret lalu, para dapen BUMN menyusun rencana roadmap itu dan implementasi penyehatan sebelum melakukan transisi.
“Ini yang sedang kita dorong. Jadi semua dana pensiun itu ada kontrak manajemen sehingga bisa deteksi dan kita lihat sedalam-dalamnya, apa hal yang menyebabkan dana pensiun tidak sehat satu dan lainnya,” ucap Erick.
Sumber Bisnis, edit koranbumn