Kementerian Keuangan memproyeksikan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp403,9 triliun. Saat ini pemerintah tengah menggodok besaran untuk setiap sektor.
Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (KP-PEN) Raden Pardede mengatakan bahwa rumusan alokasi 2021 akan sama dengan tahun sebelumnya. Ada enam bidang yaitu kesehatan, perlindungan sosial, sektoral kementerian/lembaga dan pemda, UMKM, pembiayaan korporasi, dan insentif usaha.
“Besarannya bisa berubah karena perubahan dinamis akibat di lapangan karena pandemi. Pandemi ini kan tidak bisa kita kontrol,” katanya saat dihubungi. Kamis (14/1/2021).
Raden menjelaskan bahwa pemerintah tengah mengevaluasi sektor-sektor yang akan dikucurkan berdasarkan situasi yang ada dan pemanfaatan tahun lalu. Di sisi lain vaksinasi bisa cepat dilakukan dan terdistribusi sehingga alokasi untuk perlindungan sosial bisa dialihkan untuk hal lainnya.
“Tapi kalau vaksinasi lambat dan kemungkinan juga suplai juga bisa terlambat karena dunia ketersediaannya juga tebatas, maka bisa saja nanti bantuan sosial diperpanjang. Ini sangat dinamis,” jelasnya.
Dilihat dari proyeksi sektor berdasarkan data Kementerian Keuangan, bidang kesehatan mendapat alokasi sebesar Rp25,4 triliun dengan terdapat SILPA Earmark 2020 Rp47,07 triliun yang akan dimanfaatkan pada tahun ini. Tahun lalu dianggarkan Rp87,55 triliun.
Lalu perlindungan sosial dianggarkan Rp110,2 triliun. Tahun lalu Rp203,9 triliun. Dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi dialokasikan Rp63,84 triliun. Tahun lalu Rp177,03 triliun. Insentif usaha dialokasikan Rp20,26 triliun. Pada 2020 dianggarkan Rp120,61 triliun.
Terakhir bidang sektoral K/L dan pemda, satu-satunya bidang yang mengalami kenaikan anggaran yaitu menjadi Rp184,2 triliun dari sebelumnya Rp106,11 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn