Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menyelesaikan pembangunan 13 bendungan pada tahun ini.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, target tersebut akan menambah jumlah bendungan di dalam negeri menjadi 31 unit. Adapun, target penyelesaian bendungan pada tahun memiliki volume sekitar 639,85 juta meter kubik.
“Tahun ini akan selesai 13 bendungan dan 2022 akan ditambah lagi 15 [bendungan] akan selesai. [Pada] 2023 ditambah 14, dan pada 2024 ada 1 juga yang akan selesai,” kata Dirjen SDA Jarot Wiyoko dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Selasa (2/2/2021).
Penyelesaian target bendungan pada tahun ini diramalkan menambah kemampuan irigasi lahan 115,03 persen menjadi 250.954 hektare. Selain itu, kemampuan mengadang air bencana banjir akan melonjak 115,76 persen menjadi 4.949,83 meter kubik per detik.
Di samping itu, kemampuan penyediaan air baku oleh negara akan bertambah 80 persen menjadi 13,16 meter kubik per detik dari realisasi 2020 di level 7,29 meter kubik per detik.
Sementara itu, penyediaan listrik dari pembangkit listrik tenaga air akan naik 18,44 persen menjadi 138,7 megawatt.
“Kami terus terang, [target penyelesaian konstruksi untuk] 13 bendungan pada 2021 akan kami pelototi karena ini menjadi target yang sangat berat sebenarnya, tapi harus [diselesaikan],” ucapnya.
Pasalnya, Ditjen SDA juga menargetkan akan meneruskan pembangunan terhadap 43 unit bendungan dan memulai konstruksi 5 unit bendungan baru. Secara total, Kementerian PUPR akan melakukan konstruksi terhadap 48 bendungan sepanjang 2021.
Adapun, total anggaran untuk konstruksi bendungan dan danau pada tahun ini adalah Rp19,32 triliun. Artinya, program pembangunan bendungan dan danau akan menelan sekitar 32,84 persen dari total anggaran Ditjen SDA yang mencapai Rp58,54 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn