Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa tersambungnya Tol Balikpapan—Samarinda secara penuh akan mendorong lalu lintas di ruas tersebut.
Seperti diketahui, seluruh konstruksi konstruksi Tol Balikpapan—Samarinda sepanjang 33 kilometer telah rampung per Juli 2021.
Adapun, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tersebut sebelumnya hanya mengoperasikan ruas Samboja–Muara Jawa sepanjang 30,98 kilometer, Muara Jawa–Palaran (17,5 kilometer), dan Palaran–Samarinda (17,95 kilometer) sejak akhir 2019.
“Kalau ruas ini [Samboja—Samarinda], lalu lintas harian rata-rata sekitar 4.000—5.000 per hari. Diharapkan dengan tersambungnya [tol Balikpapan—Samarinda secara keseluruhan] lalu lintas harian rata-rata ini bisa sampai 11.000,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat peresmian Tol Balikpapan—Samarinda, Selasa (24/8/2021).
Basuki mengatakan, tol tersebut dapat dioperasikan dalam waktu dekat. Selain itu, seksi 1 yang dimaksud adalah Kilometer 13—Samboja sepanjang 22,02 kilometer, sedangkan seksi 5 yang dimaksud adalah Sepinggan—Kilometer 13 sepanjang 11,5 kilometer belum bertarif selama 2 minggu setelah dioperasikan.
Dengan kata lain, Tol Balikpapan—Samarinda baru akan bertarif penuh pada medio September 2021. Walaupun belum memiliki surat keputusan resmi, tarif tol tersebut direncanakan sekitar Rp1.290 per kilometer, atau Rp126.407 untuk menyusuri seluruh ruas Tol Balikpapan—Samarinda.
Secara total, investasi yang diserap oleh jalan bebas hambatan tersebut mencapai Rp11,89 triliun. Selain itu, JBS akan memiliki konsesi tol tersebut selama 45 tahun hingga kuartal III/2061.
Adapun, biaya pembebasan tanah jalan tol tersebut merupakan yang terbesar di antara ruas tol lainnya di luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, senilai Rp19,91 triliun.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan Tol Balikpapan—Samarinda merupakan konektivitas pendukung Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur dengan berbagai pusat bisnis lain, seperti Balikpapan Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, dan Bontang.
Di samping itu, ujarnya, tol tersebut menjadi salah satu infrastruktur pendukung menuju Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Samarinda.
Danang mencatat, tol tersebut dapat memangkas waktu perjalanan Balikpapan ke Samarinda dari 3—4 jam menjadi 1,5—2 jam. Tol tersebut dirancang memiliki tiga lajur per jalur dengan kecepatan rata-rata sekitar 80 kilometer per jam.
Sumber Bisnis,edit koranbumn