Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN dalam membantu UMKM di masa pandemi saat ini.
Kata Erick, Kementerian BUMN melakukan koordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM dalam program Pasar Digital (PaDi) UMKM yang melibatkan sejumlah BUMN.
“PaDi UMKM yang diluncurkan pertengahan tahun kemarin, saat ini sudah meliputi 9.600 UMKM dengan 130 ribu transaksi mulai dari Rp 20 juta sampai Rp 400 juta, bahkan kita libatkan tim koperasi menjadi kurasi untuk memeriksa validitas UMKM,” ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/8).
Tak hanya dengan Kementerian Koperasi dan UMKM, lanjut Erick, program PaDi UMKM juga bersinergi dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) agar terdaftar dalam online single submission (OSS) risk based apporoach (RBA) atau OSS berbasis risiko.
“Alhamdulillah transaksinya cukup besar, di awal tahun Rp 800 miliar tapi terakhir di kumulatif sampai Agustus bisa Rp 10,4 triliun, itu luar biasa,” ungkap Erick.
Erick juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Komisi VI dalam pembentukan holding ultramikro yang terdiri atas BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani atau PNM.
Erick menyebut holding ultramikro dapat membantu pembiayaan nasabah PNM Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar) lebih murah dari sebelumnya. “Insya Allah November ini (nasabah) Mekaar bisa dapat cicilan lebih murah,” ucap Erick.
Erick mengatakan perkembangan nasabah Mekaar luar biasa, dari sebanyak 5,6 juta nasabah pada tiga tahun pertama, kini bertambah sebanyak 5,2 juta nasabah hanya dalam waktu satu setengah tahun terakhir.
Erick menargetkan jumlah nasabah Mekaar terus meningkat hingga menjadi 20 juta nasabah. Tak hanya itu, ucap Erick, program PNM Mekaar juga memiliki potensi penciptaan lapangan kerja baru.
“Kalau satu ibu (nasabah) pekerjakan satu pegawai, berarti sekarang sudah buka 5,2 juta tenaga kerja baru,” kata Erick menambahkan.
sumber Republika, edit koranbumn