Perusahaan migas asal Italia, ENI, berencana untuk menambah investasi di Indonesia. Tak hanya di sektor hulu migas tetapi juga untuk proyek dekarbonisasi.
Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan kesepakatan dengan ENI dalam akselerasi target NZE. “Dengan adanya MoU ini, diharapkan ENI dapat membantu program dekarbonisasi di Indonesia dan mempererat hubungan kerja sama antara ENI dan Indonesia,” ungkap Arifin, Selasa (6/2/2024).
MoU tersebut berisikan intensi antara Kementerian ESDM dengan ENI terkait pengembangan bio-feedstock untuk memproduksi biofuels, nature-based and technology-based carbon offset serta inisiatif lainnya terkait transisi energi dan dekarbonisasi, termasuk dan tidak terbatas pada program Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) dan efisiensi energi.
Selain program CCUS, pada kesempatan yang sama Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan investasi tersebut juga berupa pengembangan proyek untuk menambah produksi gas. “ENI kan punya proyek yang pertama ada lapangan Jangkrik. Sekarang untuk mempertahankan produksi eksisting itu mengurangi decline itu dengan memasang kompresor,” kata Dwi.
Selain proyek Jangkrik, Dwi menyebut ENI juga akan melakukan pengembangan sumur Maha, pengembangan Geng North, serta IDD. “Selanjutnya eksplorasi disana, mereka sekarang melihat potensi yang besar sekitar Geng North dan IDD di Kutai Basin. Sehingga mereka menyediakan dana,” ujarnya.
Dwi menyebut ENI optimis untuk bisa menemukan cadangan migas baru dan berencana menambah investasi lagi. Selain itu Dwi menyebut ENI juga memiliki rencana jangka pendek untuk memberikan bantuan kepada Indonesia.
“Mereka jangka pendek akan bawa kompor listrik diberikan bantuan ke Indonesia, terus mereka juga membangun fasilitas limbah menjadi energi disini,” ucapnya.
Sumber Republika Edit koranbumn