SKK Migas mengungkapkan saat ini sudah ada beberapa negara yang tertarik untuk berinvestasi teknologi enhanced oil recovery/EOR di Tanah Air.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto membenarkan bahwa sejumlah negara berminat berinvestasi EOR di Indonesia. “Ada dari Rusia dan Amerika. Saya kira negara-negara yang pada umumnya menghasilkan chemcial akan tertarik untuk investasi,” jelasnya
Sebelumnya, Erwin Suryadi, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas juga menyampaikan hal yang sama. Erwin menjelaskan sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan minat untuk berinvestasi di EOR.
“Saat ini, kami masih berdiskusi lebih lanjut, utamanya perihal konsep atau teknologi EOR boleh dari luar negeri tetapi basic chemical beli di Indonesia,” ujarnya dalam acara virtual pada Selasa (12/10).
SKK Migas berharap, seiring dengan meningkatnya produksi migas nasional yakni minyak 1 juta barrel dan gas 12 BSCFD di 2030 mendatang, turut berdampak pada industri penunjang hulu migas di dalam negeri. Diharapkan pula, investasi industri penunjang di dalam negeri juga ikut terdongkrak.
Namun, sampai saat ini, SKK Migas belum bisa membeberkan angka potensi investasi di industri penunjang hulu migas hingga 2030 mendatang karena masih dalam tahap perhitungan. “Angkanya saat ini masih kita lihat kembali, semoga di awal tahun depan kami sudah melihat potensi investasi yang diharapkan,” ujarnya.
Ihwal perkembangan terkini EOR di dalam negeri, Deputi Perencanaan SKK Migas, Benny Lubiantara memaparkan, dalam jangka pendek untuk pelaksanaan Chemical EOR sedang fokus di lapangan Minas di Blok Rokan. “Target kita mudah-mudahan ada persetujuan POD di Desember 2021, semoga menjadi milestone dimulainya EOR lagi,” jelasnya dalam paparan kinerja kuartal III 2021 secara virtual, (19/10).
Sebagai informasi, saat ini Indonesia telah menerapkan EOR dengan teknologi injeksi uap (steamflood) di Lapangan Duri.
Adapun saat ini, Benny mengakui, tahap studi untuk menerapkan EOR sudah banyak berjalan. Ada beberapa kandidat wilayah untuk EOR, baik itu chemical di Rokan, maupun kandidat EOR injeksi CO2 di Lapangan Sukowati dan Gundih.
Sumber Kontan, edit koranbumn