PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjalin kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk memberikan penjaminan kredit syarat ringan kepada usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.
Penjaminan kredit syarat ringan kepada UMKM itu merupakan program pembiayaan fastrex dengan maksimum fasilitas hingga Rp25 miliar. Selain itu, UMKM juga bakal mendapatkan pendampingan dan pelatihan.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menuturkan tujuan kerja sama ini sejalan dengan komitmen perseroan guna mendukung mitra UMKM dapat naik kelas dan go global.
Menurutnya, emiten bank dengan kode saham BBNI tersebut tidak hanya berperan sebagai lembaga intermediasi, tetapi juga sebagai kolaborator yang mempertemukan mitra UMKM dengan para pemangku kepentingan.
“Kami mengapresiasi LPEI yang ikut berperan aktif bersama BNI dalam mencari solusi-solusi untuk dapat membantu sekaligus mendorong para pelaku UMKM untuk tidak sekadar memanfaatkan pasar dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri, yang potensinya juga tak kalah besar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (25/4/2022).
Royke melanjutkan bahwa dalam mendukung UMKM naik kelas, BNI memiliki infrastruktur yang memadai terutama melalui program BNI Xpora.
Pertama, perseroan memiliki program khusus untuk pembiayaan UMKM ekspor. BNI juga memberikan suku bunga menarik dan persyaratan agunan yang lebih ringan melalui kerja sama dengan perusahaan penjaminan.
Kedua, BNI memiliki jaringan yang luas di luar negeri yakni Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) dan jaringan bank mitra koresponden akan mempermudah UMKM dalam melakukan business matching, serta transaksi ekspor.
Ketiga, BNI juga memiliki layanan manajemen kas yang mempermudah UMKM dalam bertransaksi. Layanan itu diakui menjadi yang terbaik, antara lain sebagai The Best Cash Management Bank in Indonesia pada Annual Best FI Award setiap tahunnya.
“Sebagai bank BUMN, kami dapat bertindak sebagai kolaborator yang mempertemukan UMKM dengan stakeholder lainnya menggunakan Open API [Application Programming Interface),” pungkas Royke.
Sementara itu, Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso menilai bahwa BNI dan LPEI perlu bekerja sama dalam konteks pengembangan potensi ekonomi Indonesia. Saat ini, LPEI berfokus pada peningkatan fungsi lembaga dalam ekspor khususnya di segmen UMKM.
Tidak hanya meningkatkan pembiayaan, LPEI juga proaktif membentuk ekosistem produktif yang menjamin keberlanjutan ekspor segmen UMKM. Di samping itu, LPEI juga fokus pada optimalisasi jasa konsultasi strategis guna mengembangkan ekspor UMKM lebih progresif.
“Pertemuan kami kali ini hanya format yang kami formalkan, tetapi kerja sama kami dengan BNI sudah sangat lama. Ini mengukuhkan kembali bahwa hubungan BNI dan LPEI memang harus semakin diperluas,” kata Rijani.
Sumber Bisnis, edit koranbumn