IPC dan Operator Pelabuhan Rotterdam, Belanda (Port of Rotterdam) menandatangani kesepakatan kerja sama di bidang pengembangan logistik maritim dan infrastruktur. Selama 3 tahun ke depan, kedua belah pihak menyusun program pengembangan dan manajemen pelabuhan, digitalisasi pelabuhan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Salah satu fokus kerja sama ini adalah pengembangan Pelabuhan Internasional Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat. Port of Rotterdam akan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mengembangkan Terminal Kijing sebagai salah satu dari 7 pelabuhan hub di Indonesia,” kata Direktur Utama IPC, Arif Suhartono, usai penandatanganan MoU, di IPC, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/3).
Dalam penandatanganan tersebut, Pelabuhan Rotterdam diwakili oleh Rene Van Der Plaas selaku Direktur Port Rotterdam International. Hadir juga delegasi utusan Kerajaan Belanda yang dipimpin oleh Menteri Infrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda, Cora Van Nieuwenhuizen. Sebelum penandatanganan berlangsung, Cora mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi guna membahas peningkatan kerja sama antara kedua negara.
Pada kesempatan berbeda, PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) sebagai anak perusahaan IPC juga menjalin kerja sama dengan PT Van Oord Indonesia untuk menjajaki peluang kerja sama berbagai proyek pengerukan dan reklamasi di Indonesia. MoU kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT Rukindo, Wahyu Hardiyanto dan Direktur PT Van Oord Indonesia, Mark Alexander Van Der Hoeven.
“Kami sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama dalam pelaksanaan beberapa proyek reklamasi dan pengerukan beberapa pelabuhan di Indonesia. Dengan kompetensi, pengalaman serta peralatan dan metode yang mereka punya, kita optimistis pengerjaan proyek pengerukan atau reklamasi ini bisa lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu pengerjaan,” jelas Wahyu. Setelah itu, delegasi Belanda diajak untuk berkeliling