Pemerintah Provinsi Jabar bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC akan mendirikan rumah sakit modular yang difungsikan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau Kang Emil pun merekomendasikan lahan di bumi perkemahan yang terletak di Jatinangor sebagai lokasi rumah sakit modular. Mengingat, bumi perkemahan tersebut memiliki lahan yang cukup luas dan jauh dari permukiman.
“Itu di lapangan perkemahan Jatinangor di belakang IPDN atau UNPAD, lapangannya sudah rata dan bisa dijadikan rumah sakit darurat,” kata Kang Emil, Rabu (14/7/2021).
Menurut Kang Emil, lahan yang berada di Bumi Perkemahan ini juga dekat dengan beberapa daerah. Misalnya Kabupaten Garut dan Tasikmalaya.
“Kalau setuju tolong disurvei, pilih saja lokasinya. Saya setuju di mana saja karena kita berpacu dengan waktu, sehingga upaya-upaya ini kita lakukan,” ucapnya.
Selain itu, kata Kang Emil, ada beberapa pilihan lainya yang bisa digunakan sebagai rumah sakit modular. Misalnya dengan menggunakan lahan milik perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Jabar.
Pendirian rumah sakit modular ini juga sejalan dengan upaya Pemda Provinsi Jabar untuk menurunkan tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19. Kang Emil menjelaskan, secara umum, ada tiga langkah yang dilakukan untuk menurunkan BOR
Pertama adalah dengan menaikkan kapasias tempat tidur bagi pasien Covid-19. Kemudian langkah kedua adalah menyediakan tempat isolasi mandiri (isoman) di desa-desa dan terakhir adalah menyiapkan hotel untuk pasien yang akan sembuh setelah dirawat di rumah sakit.
“Tiga hari terakhir membuat kita agak turun 3 persen. Tapi kasus masih aktif naik. Kesimpulannya, strategi menurunkan rumah sakit berhasil mencegah OTG dan gejala ringan ke rumah sakit, memindahkan yang mau sehat dan menaikkan bed Covid-19,” ucapnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn