Perum Perumnas memperkuat strategi bisnis hunian sewa dengan menggandeng PT Horizon Internusa Persada (Travelio) untuk mengelola dan menyewakan unit apartemen di sejumlah proyeknya. Langkah ini menjadi bagian dari upaya optimalisasi aset apartemen Perumnas di tengah meningkatnya permintaan hunian sewa di kawasan perkotaan.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Marketing Gallery Samesta Sentraland Cengkareng, Jakarta Barat. Dalam kolaborasi ini, Travelio melalui unit bisnisnya Travelio Property Management (TPM) ditunjuk sebagai mitra resmi pengelolaan gedung sekaligus penyewaan unit apartemen milik Perumnas.
Direktur Pemasaran Perumnas Imelda Alini Pohan mengatakan, kolaborasi ini diarahkan untuk menjawab tantangan pengelolaan apartemen yang membutuhkan pendekatan lebih profesional dan berbasis teknologi, terutama pada segmen hunian sewa.
“Perumnas melihat pasar hunian sewa masih memiliki potensi besar, khususnya di kota-kota dengan mobilitas tinggi. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memastikan aset apartemen Perumnas dapat dikelola secara optimal, baik dari sisi kualitas layanan maupun tingkat hunian,” ujarnya, dikutip Selasa (23/12/2025).
Adapun proyek apartemen yang masuk dalam cakupan kerja sama ini meliputi Samesta Mahata Serpong, Samesta Mahata Tanjung Barat, Samesta Mahata Margonda, Samesta Sentraland Medan, Samesta Sentraland Cengkareng, hingga Grand Sentraland Karawang. Proyek-proyek tersebut tersebar di wilayah dengan akses transportasi dan aktivitas ekonomi yang relatif padat.
Dari sisi pengelolaan, Travelio akan menangani operasional gedung, pemasaran unit, hingga penyewaan dengan dukungan sistem digital terintegrasi. Direktur Operasional Travelio Henson Liem menilai, tren hunian sewa di kawasan perkotaan terus menguat seiring perubahan pola kerja dan gaya hidup masyarakat.
“Permintaan terhadap hunian sewa yang fleksibel, siap huni, dan dikelola secara profesional terus meningkat. Melalui kerja sama ini, kami ingin mendorong tingkat okupansi yang lebih sehat sekaligus memberikan kepastian pendapatan sewa bagi pemilik unit,” kata Henson.
Berdasarkan data pasar, Jabodetabek masih menjadi kawasan dengan proporsi rumah tangga penyewa tertinggi di Indonesia, dengan DKI Jakarta sebagai kontributor utama. Kondisi tersebut mendorong pengembang dan pemilik aset apartemen untuk menggeser strategi dari sekadar penjualan unit menuju penguatan model bisnis sewa jangka menengah hingga panjang.
Selain penyewaan, kolaborasi Perumnas dan Travelio juga membuka peluang penerapan skema rent to own. Skema ini memungkinkan penyewa menempati unit dalam periode tertentu sembari membangun rekam jejak pembayaran sebelum beralih ke kepemilikan penuh.
Menurut Imelda, skema tersebut dapat menjadi alternatif akses hunian bagi masyarakat perkotaan yang belum mampu membeli apartemen secara langsung. “Ini sejalan dengan misi Perumnas untuk memperluas akses hunian yang terjangkau, khususnya bagi masyarakat produktif di perkotaan,” ujarnya.
Ke depan, Perumnas dan Travelio berencana mengembangkan fitur pengelolaan dan layanan hunian sewa yang lebih terintegrasi. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kinerja aset apartemen, tetapi juga memperkuat ekosistem hunian sewa nasional yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















