PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang melakukan kerja sama distribusi pupuk bersubsidi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kerja sama ini bertujuan meningkatkan keandalan distribusi serta antisipasi kepadatan jalur darat menjelang arus mudik dan balik lebaran 2023.
Direktur Utama Pupuk Sriwidjaja Tri Wahyudi Saleh menyambut positif kerja sama distribusi pupuk bersubsidi dengan moda angkutan kereta api karena dapat mempercepat waktu penyaluran. Hal ini disampaikan Tri satr peresmian kerja sama angkutan pupuk subsidi menggunakan kereta api di Gudang Prupuk Brebes, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023).
“Kalau kita pakai truk mungkin bisa 4-5 jam dari Cilacap, kalau ini (kereta api) tiga jam sudah sampai sini (gudang), tepat waktu,” ujar Tri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (5/4/2023).
Tri menyampaikan pendistribusian pupuk bersubsidi dengan kereta api sangat efektif dan efisien. Tri menjelaskan, satu rangkaian kereta terdiri dari 10 gerbong dengan jumlah pupuk yang diangkut sekitar 300 ton sekaligus, atau estimasi 1 gerbong membawa 30 ton. Tri berharap kerja sama distribusi dengan KAI ini dapat diperluas ke gudang-gudang lainnya yang juga dilewati oleh jalur rel kereta api, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebagai upaya untuk meningkatkan kecepatan salur dan ketepatan waktu dalam distribusi pupuk bersubsidi.
Tri menilai hal ini juga menjadi jawaban atas isu pupuk tidak tepat waktu dengan perbaikan moda transportasi.
“Kapasitas gudang ini (GPP Brebes) 10 ribu ton, stok di sini per hari ini 4.300 ton, sudah cukup maksimal. Selain itu posisinya sudah di atas 100 persen dari ketentuan pemerintah (stok minimum) sebesar 1.339 ton sehingga kalau ada isu pupuk langka, pupuknya banyak, ini kita tunjukan ke masyarakat,” ucap Tri.
Sementara itu, SVP Distribusi Pupuk Indonesia, Veronika Trisna Sukmawati mengatakan kerja sama angkutan pupuk subsidi menggunakan kereta api ini merupakan wujud nyata Pupuk Indonesia dalam meningkatkan kehandalan layanan distribusi atau penyaluran dalam rangka menyiapkan stok yang dibutuhkan petani sesuai alokasi dari pemerintah. Veronika menceritakan saat ini kerja sama pendistribusian pupuk bersubsidi dengan moda kereta api telah dilaksanakan di empat wilayah yaitu Brebes, Kebumen, Klaten, dan Sleman.
“Besar harapan kami, kerjasama ini secara kontinu tidak hanya berhenti di tahun ini saja dan berhenti di empat gudang tersebut tetapi meluas serta dapat meningkatkan kehandalan pendistribusian, tentunya ini akan berkontribusi penuh terhadap kedaulatan pangan,” ucap Veronika.
Menurut Veronika, pendistribusian pupuk bersubsidi dengan moda kereta api menjadi solusi menjelang arus mudik lebaran 2023. Selain itu, sarana kereta api juga menjadi tambahan fasilitas distribusi yang dimiliki oleh Pupuk Indonesia. Adapun fasilitas distribusi Pupuk Indonesia grup terdiri atas empat unit pengantongan pupuk, enam unit Distribution Center (DC), 12 kapal dengan 226 rute angkutan laut, 7.931 truk angkutan darat, 581 gudang dengan kapasitas 2,48 juta ton, serta jaringan 1.100 lebih distributor dan 26 ribu lebih kios resmi yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Veronika menyebut kereta api memiliki efektivitas yang lebih baik dibandingkan melakukan pendistribusian via truk yang melalui jalan raya. Veronika mengatakan kapasitas truk juga jauh lebih kecil dibanding kereta api.
“Dengan kereta, ketepatan waktu sampai semakin terkendali dikarenakan bebas dari kepadatan lalu lintas di jalan raya. Ini salah satu inovasi yang kita lakukan, di mana kita bisa efektif, dan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah terkait Zero ODOL,” kata Veronika.
SVP Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi ke Brebes sebesar 15.548 ton atau 72 persen dari alokasi hingga Maret 2023 sebesar 21.629 ton hingga 31 Maret 2023. Wijaya memerinci pupuk urea telah tersalurkan 11.338 ton dan pupuk NPK sejumlah 4.210 ton.
“Adapun alokasi tahunan untuk pupuk subsidi di Kab. Brebes yaitu sebesar 41 ribu ton Urea dan 14.500 NPK,” ujar Wijaya.
Wijaya mengatakan stok pupuk bersubsidi di seluruh gudang yang ada di wilayah Brebes saat ini mencapai 8.712 ton. Rinciannya, pupuk urea berjumlah 7.352 ton, dan pupuk NPK berjumlah 1.359 ton. Wijaya menyampaikan jumlah stok Urea dan NPK subsidi ini mencapai empat kali lipat dari stok minimum ketentuan Pemerintah sebesar 1.813 ton. Pupuk Indonesia sendiri mengelola total tuga gudang pupuk di Brebes.
“Sementara untuk Jawa Tengah jumlah gudang yang dikelola mencapai 68 unit dengan total kapasitas 346 ribu ton. Selain Pusri Palembang, distribusi pupuk bersubsidi di Jawa Tengah juga dilakukan oleh anak usaha Pupuk Indonesia lainnya, yaitu Petrokimia Gresik,” kata Wijaya menambahkan.
Sumber Republika, edit koranbumn