Huawei dan Telkomsel melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan sebuah kota berbasis 5G atau 5G City.
Melalui kerja sama ini, keduanya akan menyelenggarakan riset, verifikasi, dan peluncuran teknologi serta aplikasi 5G terbaik di kelasnya, meningkatkan efisiensi energi, serta menciptakan pengalaman 5G terbaik dan mengeksplorasi berbagai nilai tambah yang dapat ditawarkan teknologi 5G bagi bisnis.
“Sebagai mitra, Huawei akan mendukung Telkomsel untuk menjadi penyedia solusi dan layanan penunjang gaya hidup baru pada era digital yang tepercaya dan bertaraf global,” kata President of Huawei Asia Pacific Region Simon Lin dikutip Senin (1/8/2022).
Sebagaimana diketahui, Telkomsel merupakan operator pertama di Indonesia yang menggelar jaringan dan layanan 5G secara komersial.
Untuk itu, Chief Technology Officer (CTO) Telkomsel Nugroho mengatakan pihaknya bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk Huawei sebagai salah satu mitra strategis, akan mendorong penguatan ekosistem layanan berbasis teknologi 5G untuk di berbagai sektor, baik itu segmen korporasi, industri, consumer, hingga institusi pemerintahan, termasuk pengembangan smart city.
Dia menyebut, pada fase kontruksi 5G secara strategis, Telkomsel meyakini bahwa inovasi bersama yang dijalin Huawei akan mendorong verifikasi dan implementasi solusi teknologi nirkabel (wireless) di Indonesia secepat mungkin, serta mengakselerasi transisi dari 4G menuju 5G dan menghadirkan pengalaman 5G yang prima dan menguntungkan lebih banyak konsumen
“Kami percaya, kolaborasi serta sinergi dengan para mitra, yang kali ini semakin diperkuat bersama Huawei, dapat mengaselerasikan adopsi dan adaptasi pemanfaatan teknologi 5G yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai informasi, pada Mei 2021, Telkomsel jadi operator pertama yang meluncurkan layanan 5G secara komersial. Dengan cakupan tahap awal di 9 kota, termasuk Jakarta, dan kini terus berkembang secara bertahap dan terukur, agar masyarakat luas lebih bisa menikmati layanan 5G.
Sebagai salah satu mid-band yang ideal, frekuensi 2,3 GHz menggabungkan tingkat rasio offload 4G yang tinggi dengan kecepatan tinggi yang dihadirkan 5G. Saat ini, frekuensi 2,3 GHz telah diluncurkan dan diterapkan oleh 73 operator di 49 negara dan kawasan di seluruh dunia.
Sumber Bisnis, edit koranbumn