Dalam rangka memenuhi kebutuhan Elemented Detonator dalam Negeri, PT DAHANA (Persero) menjalin kerjasama dengan Hanwha Corporation yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengadaan Peralatan Detonator Elemented. Perjanjian ditandatangani oleh Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono dan Head of International Business Hanwha Woon Seon Lee di Korea Selatan pada 19 Oktober 2018.
PT DAHANA (Persero) kembali membuktikan tema Hari Ulang Tahun Dahana ke-52 “Melompat Lebih Tinggi” dengan berbagai usaha-usaha pelampauan kinerja. Setelah melakukan pencanangan Pabrik Amonium Nitrat (AN) di Bontang, Peresmian Pabrik Nitrogliserin (NG) di Subang, kini DAHANA kembali melompat sampai akhir tahun 2018 akan dengan mencanangkan beberapa pabrik diantaranya membangun Pabrik Detonator Elemented.
Seiring dengan kebijakan regulator dalam memajukan industri bahan peledak di dalam negeri melalui pembatasan kuota impor, peluang tersebut ditangkap oleh DAHANA sebagai produsen Non Electric Detonator dalam negeri selain PT MNK untuk meningkatkan penjualan melalui peningkatan nilai tambah. “Sebelumnya, DAHANA memenuhi kebutuhan Detonator Elemented dengan mengimpor dari Hanwha. Peluang pembatasan impor ini dimaksimalkan sebaik-baiknya oleh DAHANA sebagai produsen Non Electric Detonator dalam Negeri dengan membangun pabrik Detonator Elemented pertama di Indonesia,” ungkap Heri Heriswan, Direktur Teknologi & Pengembangan PT DAHANA (Persero). Elemented Detonator sendiri merupakan bahan baku Non Electric Detonator. Detonator Elemented terdiri dari Blasting Cap dan Delay element. Delay Element merupakan kunci dalam pembuatan detonator baik Electric Detonator maupun Non Electric Detonator. Pembangunan pabrik Detonator Elemented dibagi menjadi dua tahap, pembangunan Blasting Cap yang akan dilaksanakan pada akhir 2018, fase kedua Delay Element, dan pembangunan utuhnya sampai pabrik mampu berproduksi direncanakan akan usai dalam waktu tiga tahun.
Hanwha terpilih sebagai penyedia teknologi untuk pembuatan Pabrik Detonator Elemented. Nilai ivestasinya kurang lebih USD 13,62 juta.
Sumber InDahana/edit koranbumn.com