Emiten BUMN pengelola tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan double digit sepanjang 2021. Laba bersih pun melonjak berkali-kali lipat.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Senin (21/3/2022), emiten berkode JSMR ini mencetak pendapatan sebesar 15,16 triliun naik 10,9 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp13,7 triliun.
Pendapatan tersebut berasal dari pertumbuhan signifikan pendapatan tol yang naik menjadi Rp10,76 triliun pada 2021 dari Rp8,76 triliun pada 2020. Sementara itu, pendapatan usaha lainnya naik menjadi Rp990,06 miliar dari Rp824,73 miliar, sedangkan pendapatan konstruksi turun menjadi Rp3,39 triliun dari Rp4,11 triliun.
Dengan pertumbuhan pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp8,66 triliun pada 2021 dari Rp8,34 triliun pada 2020. Dengan beban tol dan usaha lainnya naik menjadi Rp5,3 triliun dari Rp4,27 triliun, sedangkan beban konstruksi sebesar Rp3,36 triliun turun dari Rp4,07 triliun.
Dengan begitu, laba bruto JSMR naik menjadi Rp6,5 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp5,35 triliun pada 2020. Selain itu, JSMR juga mendapatkan keuntungan dari pelepasan investasi sebesar Rp1,58 triliun pada 2021.
Hal ini membuat laba usaha JSMR melonjak menjadi Rp6,71 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp4,46 triliun pada 2020. Walhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 222 persen menjadi Rp 1,61 triliun pada 2021 dari Rp501,04 miliar pada 2020.
Dengan begitu, laba per saham pun melonjak menjadi Rp222,56 pada 2021 dari Rp69,04 per lembar pada 2020.
Adapun, posisi total aset JSMR turun menjadi Rp101,24 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp104,08 triliun pada 2020.
Rinciannya terjadi penurunan pada aset tidak lancar menjadi Rp90,88 triliun dari Rp93,38 triliun karena terjadi penurunan hak pengusahaan tol menjadi Rp79,25 triliun dari Rp83,44 triliun.
Sedangkan, total aset lancar turun tipis dan cenderung stabil sebesar Rp10,36 triliun dari Rp10,7 triliun.
Di sisi lain, total liabilitas JSMR mengalami penurunan menjadi Rp75,74 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp79,31 triliun pada 2020.
Penurunan terutama pada total liabilitas jangka pendek sebesar Rp12,01 triliun dari Rp14,92 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp63,72 triliun dari Rp64,38 triliun.
Posisi ekuitas JSMR hingga 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp25,5 triliun dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp24,77 triliun.
Posisi kas dan setara kas pada akhir tahun juga melonjak menjadi Rp6,27 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp4,57 triliun pada 2020.
Sumber Bisnis, edit koranbumn