Proyek RDMP Balikpapan sebelumnya terus digenjot oleh Pertamina. Terlebih, proyek itu sempat mengalami defisit progres.
Oleh karena itu, Simon memastikan proyek itu bisa rampung pada November 2025 mendatang.
“Target untuk penyelesaian RDMP Balikpapan kami usahakan akan mulai start pada 10 November 2025 dan diharapkan pada tanggal 17 November 2025 sudah beroperasi dengan kapasitas yang minimal,” ucap Simon dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).
RDMP Balikpapan terus berprogres mendekati tahap penyelesaian. Progres terbaru, RDMP Balikpapan berada di tahapan persiapan beroperasinya salah satu unit vital, yakni residual fluid catalytic cracking (RFCC).
RFCC merupakan unit kilang minyak yang menggunakan teknologi katalis untuk mengonversi minyak berat atau residu menjadi produk bernilai tinggi seperti bensin, LPG, dan propilena.
Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), melalui anak usahanya PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), mengaku terus fokus pada upaya penyelesaian RDMP Balikpapan.
“Dalam momen peringatan Hari Kemerdekaan RI beberapa waktu yang lalu, proyek RDMP Balikpapan mencatatkan pencapaian baru dengan melaksanakan loading atau pemasukan perdana katalis pada unit RFCC,” kata Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani melalui keterangan resmi dikutip Selasa (26/8/2025).
KPI menargetkan RFCC baru di Kilang Balikpapan akan beroperasi di kuartal/IV 2025. Milla menyebut, katalis menjadi salah satu komponen penting dalam pengoperasian RFCC.
Katalis merupakan bahan khusus yang digunakan untuk mempercepat proses pengolahan minyak di kilang. Pemasukan katalis ke dalam penampung (hopper) menjadi tahap penting sebelum unit RFCC dijalankan untuk pertama kalinya.
“Pemasukan katalis ini menjadi pencapaian besar karena menjadi tanda kesiapan unit RFCC. Unit ini nantinya berperan penting untuk mengolah minyak berat menjadi produk bernilai tinggi. Dengan keberhasilan tahap ini, Kilang Balikpapan semakin dekat menuju pengoperasian RFCC,” jelas Milla.
Dia menuturkan, unit RFCC yang akan segera dioperasikan ini memiliki kapasitas pengolahan 90.000 barel per hari (bph). Selain itu, RFCC Kilang Balikpapan ini akan menjadi unit RFCC terbesar yang dimiliki oleh Pertamina.
Nantinya saat RDMP Balikpapan tuntas, Kilang Balikpapan akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia. Pasalnya, kapasitas Kilang Balikpapan akan melampaui kapasitas Kilang Cilacap, yang saat ini menjadi kilang dengan kapasitas terbesar.
Saat ini Kilang Cilacap mengolah 345.000 barel per hari (bph), sementara Kilang Balikpapan ini nantinya bisa mengolah minyak mentah sebesar 360.000 bph. Selain menaikkan kapasitas pengolahan minyak, nanti akan ada tambahan produksi produk petrokimia hingga 225.000.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















