PT Aico Energi mulai memasok liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair untuk kebutuhan industri di Makassar. Untuk tahap pertama sebanyak 12 ISO tank per bulan atau sekiyat 160 british thermal unit (BTU) yang per hari untuk PT Kawasan Industri Makassar (Kima).
Direktur PT Aico Energi Maya Sariwulan menjelaskan kawasan industri merupakan pasar yang digarap oleh pihaknya. Apalagi, Kima merupakan kawasan industri pertama di Makassar yang memanfaatkan LNG sebagai sebagai sumber energi.
“Untuk pelaku industri, penggunaan LNG tentu sangat efisien. Dalam pemanfaatannya bisa memangkas cost operasional,” ungkap Maya di Makassar, Rabu (5/8/2020).
Maya mengaku optimistis pasar LNG di Makassar bisa tumbuh mengingat pertumbuhan industri semakin menggeliat dari waktu ke waktu. Terlebih, pemanfaatan LNG sebagai bahan bakar dinilai lebih bersih dan ramah lingkungan.
Olehnya itu, Maya berharap selain tenant-tenant di Kima, pelaku industri lain juga bisa menyusul untuk menggunakan bahan bakar LNG untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Sesuai dengan komitmen Aico Energi untuk melakukan perluasan pasar LNG guna mewujudkan pemerataan energi di Indonesia.
“Kerja sama ini tentu akan berkembang. Kami harap, pelaku industri lain bisa menyusul untuk memanfaatkan LNG sebagai bahan bakar,” kata Maya.
Saat ini, sumber pengisian LNG yang dipasok masih dilakukan di filling station PT Pertagas Niaga yang berada di Bontang, Kalimantan Timur. Proses pengiriman menggunakan kapal dalam ISO tank.
Plt Direktur Utama PT Kima Muhammad Mahmud mengungkapkan sekitar 400 tenant yang berada di bawah kelola PT Kima siap menerima pasokan LNG tersebut. Hal itu kata dia, sudah menjadi impian PT Kima untuk menggunaka LNG sebagai bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
“Akhirnya hadirnya gas cair sudah bisa terealisasi. Ini memang sangat dibutuhkan oleh semua tenant Kima. Karena gas ini akan menaikkan grade mereka. Menjadi green. Kemudian juga akan menaikkan grade Kima menjadi green industrial park. Ini yang kita harapkan,” jelas Mahmud.
Dukungan lain datang dari pihak Pemerintah Provinsi Sulsel. Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Bidang Ekonomi Prof Asdar menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menilai kerja sama ini merupakan kerja sama strategis di sektor industri.
Meski begitu, Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Unhas ini mengusulkan agar pemanfaatan gas alam di Sulsel bisa segera terealisasikan. Misalnya saja gas alam yang ada di Kabupaten Wajo untuk pemanfaatan di sektor industri dan gas rumah tangga.
“Selanjutnya, mungkin bisa dipikirkan untuk mewujudkan pipnisasi gas yang ada di Wajo untuk dialirkan ke Barru guna mendukung kawasan ekonomi khusus (KEK). Kemudian disambungkan ke Makassar,” ungkap Prof Asdar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn