Perusahaan farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menilai kondisi bisnis farmasi di tahun 2021 cenderung dinamis di tengah masa pandemi Covid-19. Lantas, KAEF akan mengandalkan platform layanan digital untuk menunjang kinerja di tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Wiratno mengatakan, secara umum perkembangan ekonomi global masih sangat dinamis seiring masih berlangsungnya pandemi Covid-19. Namun, ia yakin bahwa bisnis farmasi masih memiliki potensi untuk berkembang di masa mendatang.
“Kami optimis di tahun ini dapat menunjukkan kinerja yang bertumbuh dibandingkan dengan tahun lalu, meski dalam kondisi pandemi,” ungkap dia, Rabu (31/3).
Salah satu strategi yang diterapkan KAEF untuk menunjang kinerja di tahun ini adalah mengoptimalkan layanan digital melalui aplikasi Kimia Farma Mobile. Perusahaan ini juga terus mengembangkan produk farmasi yang inovatif serta efisiensi beban usaha guna mendukung pertumbuhan kinerja di masa mendatang.
Terkait Kimia Farma Mobile, Ganti menyebut, aplikasi ini dapat digunakan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai transaksi, baik transaksi pembelian produk maupun layanan kesehatan. Aplikasi yang diluncurkan pada Agustus 2020 tersebut dapat diunduh melalui Google Play dan App Store. “Hingga saat ini sudah ada lebih dari 80.000 downloader Kimia Farma Mobile baik di android maupun IOS,” imbuh Ganti.
Dalam catatan Kontan, KAEF menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar di tahun ini. Salah satu penggunaannya adalah pengembangan layanan digital Kimia Farma Mobile.
Manajemen KAEF yakin kehadiran aplikasi tersebut akan memudahkan para pelanggan untuk memperoleh layanan dan produk kesehatan tanpa harus pergi ke outlet Kimia Farma secara langsung. Apalagi, di masa pandemi Covid-19, masyarakat mesti membatasi mobilitasnya di luar rumah.
Terdapat beberapa fitur yang dapat dinikmati oleh para pelanggan dalam aplikasi Kimia Farma Mobile. Di antaranya layanan Membership, Order Produk Kesehatan, Online Payment, Healthcare News, serta integrasi layanan Swab Antigen dan PCR di outlet Kimia Farma.
Per kuartal III-2020, KAEF mencetak kenaikan penjualan 2,47% (yoy) menjadi Rp 7,05 triliun. Namun, laba bersih perusahaan ini turun tipis 0,26% (yoy) menjadi Rp 37,2 miliar.
Sumber Kontan, edit koranbumn