PT Kimia Farma (Persero) memfokuskan program Corporate Social Reponsibility (CSR) untuk membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan Covid-19. Direktur Umum dan Human Capital Kimia Farma Dharma Syahputra mengatakan pandemi telah mengubah pola kehidupan sosial dan kepedulian dalam bermasyarakat dengan berusaha membantu atau mengurangi beban masyarakat yang terdampak.
“Terkait program CSR, Kimia Farma percaya bahwa program tersebut sudah semestinya terus diperbaiki menyesuaikan dengan keadaan sekitar,” ujar Dharma di Jakarta, Selasa (29/9).
Kata Dharma, program CSR Kimia Farma mengacu pada empat pilar utama CSR yaitu Healthy Program, Educational Program, Talent Program, dan Community Development yang mana setiap kegiatannya tidak lepas dari strategi bisnisnya mengenai kesehatan. Contoh dari program CSR yang dilakukan Kimia Farma adalah Program Bina Desa dan Program Kebun Hidroponik yang merupakan bagian dari salah satu pilar utama Kimia Farma, yaitu Community Development. Dalam program tersebut, Kimia Farma membantu masyarakat yang sedang menganggur atau tidak memiliki kesibukan.
“Kami memberdayakan ekonomi masyarakat terdampak, antara lain, masyarakat yang sedang menganggur, kami beri kesibukan, dan lain-lain,” ucap Dharma.
Selama pandemi Covid-19, lanjut Dharma, Kimia Farma terus melakukan langkah penyempurnaan terhadap program CSR dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Penyempurnaan tersebut dijalankan sesuai dengan empat pilar utama yang ditetapkan oleh perusahaan, dan tetap paralel dengan starategi bisnis serta kebijakan Kimia Farma.
“Adaptasi program CSR tersebut masih paralel dengan strategi bisnis Kimia Farma. Kami pun mengubah alokasi anggaran program CSR, saat dampak Covid terasa oleh masyarakat,” ungkapnya.
Dharma menjelaskan perusahaan telah menyalurkan Alat Pelindung Diri untuk Rumah Sakit yang memerlukan. Kimia Farma juga mendonasikan 20 Sleeping Pods untuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebagai bentuk kepedulian Kimia Farma terhadap tenaga medis yang harus tinggal sementara di RSCM karena tidak dapat pulang disebabkan oleh pandemi Covid 19 serta Program Klinik Apung.
“Program ini dilaksanakan mendukung pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan di kawasan pelosok. Program CSR Kimia Farma ini berhasil menjadi salah satu layanan yang strategis untuk wilayah yang belum tersedia cukup akses kesehatannya,” lanjut Dharma.
Dharma menyampaikan program klinik apung tetap berjalan selama pandemi dalam melayani ratusan pasien di pelosok Indonesia. Lewat klinik apung, kata Dharma, Kimia Farma berhasil mewujudkan Program Pulau Sehat, di mana kegiatan program ini diawali dengan pemetaan Kesehatan masalah kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pendampingan terhadap masyarakat untuk mengedukasi masyarakat terkait hidup dan lingkungan yang sehat.
“Selama pandemi, Pulau Sehat ini menjadi Kawasan Cekal Corona dengan kegiatan deteksi dini, edukasi terkait Covid dan upaya pendampingan masyarakat dalam kesiapsiagaan memutus rantai penularan Covid secara bersama,” kata Dharma menambahkan.
Sumber Republika, edit koranbumn