Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Ganti Winarno Putro memastikan Kimia Farma memiliki persediaan vaksin yang cukup untuk penyuntikan ketiga atau booster bagi peserta program Vaksinasi Gotong Royong perusahaan. Pihak perusahaan pun dipersilahkan mendaftarkan diri, sehingga pekerjanya segera mendapat vaksin penguat.
“Kimia Farma memiliki persediaan yang cukup untuk pelaksanaan vaksinasi booster menggunakan Vaksin Sinopharm melalui Badan Hukum/Badan Usaha di 350 klinik Kimia Farma di seluruh Indonesia. Ini bertujuan membantu Pemerintah dalam percepatan vaksinasi dan terbentuknya herd immunity,” ujar Ganti
Sebagai informasi, Vaksinasi Gotong Royong adalah program vaksinasi bagi pekerja maupun keluarganya, yang biayanya ditanggung pihak perusahaan tempat pekerja bekerja.
Ganti Winarno mengatakan, pelayanan vaksinasi booster dengan vaksin Sinopharm dapat dilakukan secara on site. Artinya, petugas medis Kimia Farma Diagnostika menggelar vaksinasi di kantor ataupun pabrik milik perusahaan.
“Sistem layanan lainnya yaitu dengan sistem Walk In di 350 Klinik Kimia Farma,” kata dia.
Untuk mendapatkan vaksinasi booster walk in, Ganti meminta pihak perusahaan mendaftarkan pegawainya melalui website Kimia Farma Diagnostika terlebih dahulu, sehingga tak perlu mengantre.
Namun demikian, Ganti tak menjawab pertanyaan Republika terkait berapa banyak pekerja yang sudah mendapatkan suntik booster menggunakan jasa Kimia Farma. Dia juga tak menjawab soal berapa banyak perusahaan yang telah mendaftarkan diri.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian mendorong percepatan vaksinasi bagi para pekerja di sektor industri, termasuk pemberian vaksin dosis booster lewat Program Vaksinasi Gotong Royong.
Staf Ahli Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kemenperin, Ignatius Warsito menyampaikan, berdasarkan SE Menperin 2/2022, perusahaan industri dan kawasan industri ditargetkan melakukan vaksinasi booster pada 50 persen karyawannya sampai dengan Juni 2022. Sampai Desember 2022, seluruh perusahaan industri diharuskan telah memvaksin 100 persen karyawannya.
“Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Saat ini, tersedia 18 juta dosis vaksin untuk seluruh sektor industri. Semoga bisa memenuhi target untuk para pekerja dan keluarganya,” ujar Warsito dalam siaran persnya yang dirilis pada 3 Maret lalu.
Sumber Republika, edit koranbumn