PT Timah Tbk mencatatkan ekspor positif sebesar 33.250 ton atau naik 15% dibanding tahun sebelumnya yakni 28.732 ton. Ekspor terakhir tahun ini dilakukan di Dermaga Unit Metalurgi Muntok, Bangka Barat, Sabtu (29/12) lalu.
Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani mengatakan, Kenaikan ekspor logam timah perusahaan ditopang kepastian regulasi di sektor pertimahan sepanjang tahun ini.
“Di Tahun 2018 dinamika sektor pertimahan cukup menggeliat, dan yang terpenting adalah menghadapi tantangan demi tantangan dengan bekerja lebih giat dan memaksimalkan komunikasi positif. Hal – hal tersebut tentunya berdampak positif terhadap pencapaian target produksi perusahaan di tahun 2018,” ujar Riza dalam keterangannya, Senin (31/12/2018).
Sebelumnya dijelaskan Sekretaris Perusahaan, Amin Haris Sugiarto tentang upaya perusahaan untuk menggenjot produksi logam timah.
“Saat ini kami telah melakukan penambahan alat pengolahan bijih timah untuk meningkatkan kadar Sn dari Ore sebelum dilebur untuk dilogamkan,” jelasnya
Kemudian Amin juga menjelaskan strategi perusahaan untuk memaksimalkan performa lini pemasaran.
“Kita akan optimalkan penjualan dengan memanfaatkan pasar traders, di akhir tahun biasanya pabrikan menjaga stock untuk closing tahun. Jadi untuk menyerap kelebihan material kita akan optimalkan traders,” tandas Amin Haris
Kinerja emiten berkode saham TINS ini juga ditopang pembukaan tambang darat baru di Belitung, lalu penambangan di tambang laut daerah Kepulauan Riau.
Sepanjang 2018, TINS menganggarkan belanja modal atau capital expenditure 2018 sebesar Rp 2,65 triliun. Anggaran ini dialokasikan untuk investasi induk perusahaan sebesar Rp 2,23 triliun. Sedangkan investasi untuk anak perusahaan sebesar Rp 422 miliar.
Sumber detik / edit koranbumn.com