Arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami penurunan sebesar 4,2% pada kuartal pertama tahun ini. Selama Januari – Maret 2020, jumlah peti kemas yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 1,569 ribu TEUs. Jumlah ini menunjukkan adanya penurunan 69 ribu TEUs dari 1,638 TEUs dibandingkan periode yang sama tahun kemarin, namun dibandingkan bulan sebelumnya tren arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok membaik.
“Dibandingkan tahun lalu, untuk bulan Februari penurunan arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 5,13% sedangkan di bulan Maret penurunannya 4,2%. Memang masih menunjukkan ada penurunan tetapi persentasenya semakin mengecil,” kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indoneia II (Persero)/IPC, Arif Suhartono, di Jakarta, Selasa (7/4).
Tren ini sejalan dengan informasi bahwa industri di China mulai pulih dan berproduksi lagi.
“Selama wabah COVID- 19, pengiriman barang ekspor dan impor ke China mengalami gangguan dan China merupakan kontributor utama arus peti kemas internasional di Pelabuhan Tanjung Priok. Sekarang, aktivitas ekonomi di sana mulai berangsur pulih. Saya harapkan kuartal ke depan trennya semakin membaik” jelasnya.
Sumber IPC, edit koranbumn