Sebanyak tiga dari empat emiten perbankan pelat merah telah merilis laporan keuangan kuartal III/2022. Bank yang sudah rilis kinerja 9 bulan pertama 2022 itu adalah Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Tabungan Negara (BBTN). Dari tiga bank ini secara keseluruhan, tercatat laba berada dalam tren positif.
Total laba yang dibukukan oleh tiga bank milik negara mencapai Rp45,68 triliun. Laba bersih terbesar yang dicatatkan oleh BMRI mencapai Rp30,7 triliun. Lalu bagaimana capaian net interest margin dari bank pemerintah sehingga laba turut mendaki?
Laba Bank Mandiri (BMRI) Q3/2022
Dari sisi laba, Bank Mandiri menjadi yang terbesar dari tiga emiten BUMN yang telah menyampaikan laporan keuangan kuartal III/2022. Bank Mandiri mengumpulkan pundi laba Rp30,7 triliun atau tumbuh 59,4 persen ( year-on-year/yoy ).
Kinerja Bank Mandiri juga terlihat mendaki dalam beberapa rassio. Tingkat modal ( return on equity/ROE ) tumbuh 822 basis poin (bps) atau 23,28 persen yoy. Selanjutnya tingkat aset ( return on asset /ROA) pada pembukuan kuartal III/2022 naik 98 basis poin (bps) menjadi 3,4 persen.
Sementara itu, margin bunga bersih (NIM) konsolidasi Bank berkode emiten BMRI tersebut berada di level 5,42 persen. Sedangkan rasio beban operasional yang mengalami penurunan menjadi 55,59 persen.
Secara lebih lanjut bos Bank Mandiri Darmawan Junaidi melaporkan bahwa pertumbuhan laba yang dimiliki perusahaannya ditopang oleh kinerja bisnis dari segi keuangan maupun keuangan yang baik.
“Dalam mendorong kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, dikutip pada Rabu (2/11/2022).
Laba Bank Negara Indonesia (BBNI) Q3/2022
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat laba bersih sentuh dua digit senilai Rp13,7 triliun pada kuartal III/2022. Peningkatan laba tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 76,8 persen ( year-on-year/yoy ).
Profitabilitas juga ditopang oleh penurunan beban operasional menjadi 81,18 persen. Selain itu, marjin bunga bersih ( net interest margin/NIM .) ) juga terpantau mengalami pertumbuhan sebesar 17 bps menjadi 4,67 persen.
Sektor dana murah atau CASA BNI juga terpantau tembus 70.9 persen dari total keseluruan dana pihak ketiga (DPK).
Alhasil, BNI mampu mencetak pendapatan operasional sebelum pencadangan ( pre-provisioning operating profit/PPOP ) yang tumbuh 9,7 persen menjadi Rp25,8 triliun.
perusahaan perseroan tersebut, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan rasa syukurnya karena dapat menjaga konsistensi kinerja yang baik di tengah berbagai tantangan ekonomi.
“Kami sangat bersyukur sampai dengan kuartal ketiga 2022 ini, kami dapat konsisten mencatat kinerja yang solid di tengah berbagai berbagai ekonomi global domestik,” ujar Royke dalam konferensi pers virtual (24/10/2022).
Laba Bank Tabungan Negara (BBTN) Q3/2022
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp2,28 triliun atau tumbuh 50,11 persen yoy pada kuartal III/2022.
Salah satu yang mendukung peningkatan laba bersih tersebut diantaranya struktur biaya dana ( cost of fund/CoF ) . Hingga penghujung September 2022, BTN terpantau turun dari 3,28 persen menjadi 2,36 persen.
Saat yang sama, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM ) bank pelat merah yang mengkhususkan diri ke sektor properti itu terkerek 98 bps menjadi 4,5 persen secara tahunan.
Selain itu, peningkatan juga dibuntuti oleh kenaikan perolehan menjadi dana murah yang tumbuh 18,7 persen Rp120,96 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn