PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan Kinerja Operasional dan Keuangan perseroan per 30 Juni 2018 yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin beserta jajaran Direksi PTBA.
Pada periode semester 1-2018 ini PTBA berhasil menunjukkan kinerja perseroan yang terjaga kuat dan cemerlang. Terbukti pada semester 1-2018, laba bersih meningkat signifikan sebesar 49% dibandingan periode yang sama pada tahun 2017.
Demikian halnya untuk volume produksi dan volume penjualan semester 1 – 2018 yang masing-masing naik 19% dan 8% dibandingkan dengan periode semester 1 – 2017. Hal ini dapat dicapai PTBA dengan menerapkan strategi usaha yang efektif serta efisiensi di semua lini, Perseroan mampu mempertahankan serta terus meningkatkan profitabilitas dan likuiditas perseroan.
PTBA membukukan pendapatan usaha semester 1-2018 sebesar Rp 10,53 Triliun atau meningkat Rp 1,56 Triliun atau 17% dibandingkan pendapatan usaha semester 1-2017. Pendapatan dari penjualan batubara ekspor diperoleh dari negara tujuan utama yaitu China, India, Thailand, Hongkong, dan Kamboja menjadi faktor penyebab peningkatan nilai pendapatan usaha.
Optimasi penjualan ekspor batubara kalori medium to low, serta peningkatan produksi, masih menjadi bagian dari strategi Perseroan dalam memanfaatkan pergerakan indeks harga batubara dunia yang terus menunjukkan kenaikan.
Selama semester 1-2018, terdapat peningkatan volume penjualan batubara sebesar 8% dibandingkan semester 1-2017 yaitu dari 11,36 juta ton menjadi 12,22 juta ton.
Harga jual rata-rata semester 1-2018 bergerak positif yaitu sebesar 9% atau naik dari Rp 770.938/ton di semester 1-2017 menjadi Rp 838.288/ton di semester 1-2018. Kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga rata-rata semester 1-2018 untuk batubara Newcastle yang cukup signifikan yaitu sebesar 29% serta kenaikan harga rata-rata batubara thermal Indonesia (Indonesia Coal Index/ICI) GAR 5000 sebesar 13% dibandingkan harga rata-rata semester 1-2017.
Upaya efisiensi biaya juga dilakukan oleh PTBA secara terus menerus sehingga mampu menekan laju kenaikan biaya, dibuktikan dengan beban pokok pendapatan semester 1-2018 yang meningkat hanya 9% dibandingkan semester 1 -2017 dengan volume produksi yang meningkat signnifikan sebesar 1,78 juta ton atau 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Strategi bisnis yang dilakukan oleh PTBA menghasilkan laba bersih perseroan pada semester 1-2018 ini tercatat sebesar Rp2,58 Triliun atau meningkat signifikan 49% dari semester 1-2017 sebesar Rp1,72 Triliun. Sehingga meningkatan laba per lembar saham dari Rp 164,- pada semester 1-2017 menjadi sebesar Rp 244,- pada semester 1-2018.
Pada periode semester 1-2018 ini PTBA berhasil menunjukkan kinerja perseroan yang terjaga kuat dan cemerlang. Terbukti pada semester 1-2018, laba bersih meningkat signifikan sebesar 49% dibandingan periode yang sama pada tahun 2017.
Demikian halnya untuk volume produksi dan volume penjualan semester 1 – 2018 yang masing-masing naik 19% dan 8% dibandingkan dengan periode semester 1 – 2017. Hal ini dapat dicapai PTBA dengan menerapkan strategi usaha yang efektif serta efisiensi di semua lini, Perseroan mampu mempertahankan serta terus meningkatkan profitabilitas dan likuiditas perseroan.
PTBA membukukan pendapatan usaha semester 1-2018 sebesar Rp 10,53 Triliun atau meningkat Rp 1,56 Triliun atau 17% dibandingkan pendapatan usaha semester 1-2017. Pendapatan dari penjualan batubara ekspor diperoleh dari negara tujuan utama yaitu China, India, Thailand, Hongkong, dan Kamboja menjadi faktor penyebab peningkatan nilai pendapatan usaha.
Optimasi penjualan ekspor batubara kalori medium to low, serta peningkatan produksi, masih menjadi bagian dari strategi Perseroan dalam memanfaatkan pergerakan indeks harga batubara dunia yang terus menunjukkan kenaikan.
Selama semester 1-2018, terdapat peningkatan volume penjualan batubara sebesar 8% dibandingkan semester 1-2017 yaitu dari 11,36 juta ton menjadi 12,22 juta ton.
Harga jual rata-rata semester 1-2018 bergerak positif yaitu sebesar 9% atau naik dari Rp 770.938/ton di semester 1-2017 menjadi Rp 838.288/ton di semester 1-2018. Kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga rata-rata semester 1-2018 untuk batubara Newcastle yang cukup signifikan yaitu sebesar 29% serta kenaikan harga rata-rata batubara thermal Indonesia (Indonesia Coal Index/ICI) GAR 5000 sebesar 13% dibandingkan harga rata-rata semester 1-2017.
Upaya efisiensi biaya juga dilakukan oleh PTBA secara terus menerus sehingga mampu menekan laju kenaikan biaya, dibuktikan dengan beban pokok pendapatan semester 1-2018 yang meningkat hanya 9% dibandingkan semester 1 -2017 dengan volume produksi yang meningkat signnifikan sebesar 1,78 juta ton atau 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Strategi bisnis yang dilakukan oleh PTBA menghasilkan laba bersih perseroan pada semester 1-2018 ini tercatat sebesar Rp2,58 Triliun atau meningkat signifikan 49% dari semester 1-2017 sebesar Rp1,72 Triliun. Sehingga meningkatan laba per lembar saham dari Rp 164,- pada semester 1-2017 menjadi sebesar Rp 244,- pada semester 1-2018.
Sumber Situs Web PTBA