Bertepatan dengan momentum Kemerdekaan Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mencatatkan sebanyak 327.541 Metric Ton (MT) amoniak yang diekspor ke berbagai negara dengan nilai penjualan capai Rp 1,79 triliun selama semester satu 2021.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, mengungkapkan saat ini potensi pasar global terbilang besar, baik untuk kawasan Asia maupun Amerika dan Eropa, sehingga dengan peningkatan ekspor produk pupuk dalam negeri, akan berdampak terhadap peningkatan devisa negara secara signifikan. Ekspor Amoniak ini merupakan upaya PKT untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Memiliki peran sebagai produsen urea dengan kapasitas terbesar di Asia Tenggara dan Indonesia, segala bentuk aktivitas ekspor tentu kami laksanakan setelah kebutuhan di dalam negeri telah terpenuhi, baik untuk sektor subsidi maupun non subsidi, terutama di wilayah – wilayah yang menjadi tanggung jawab perusahaan,” ungkap Rahmad dalam siaran pers hari ini, Senin (16/8).
Diketahui, kegiatan ekspor Amoniak pada semester satu 2021 ini, selain menggunakan metode Free on Board (FoB), juga menggunakan metode Cost, Insurance and Freight (CIF), dengan mengirim Amoniak sejumlah 5.250 MT menggunakan kapal armada milik PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog).
Rambad berujar, metode CIF ini dipilih oleh PKT guna mengoptimalkan sinergi antar kedua anak usaha Pupuk Indonesia tersebut. Adapun, selama periode paruh pertama 2021, negara tujuan ekspor Amoniak PKT adalah Australia, India, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, Cina, Jepang dan Singapura.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam kehidupan sehari-hari, Amoniak memiliki beberapa kegunaan sebagai bahan baku, baik untuk kegunaan industri maupun rumah tangga, seperti bahan bakar maritim, obat obatan, bahan pembuatan amonium klorida pada baterai, asam nitrat, zat pendingin, kertas plastik dan detergen.
“Di industri petrokimia, senyawa Amoniak dikenal sebagai gas dengan bau yang khas. Yang tak kalah penting, hampir 80% penggunaan gas Amoniak dari industri dunia adalah untuk bahan dasar pembuatan pupuk Urea,” sambungnya.
Sekedar informasi, produksi Amoniak di sepanjang tahun 2020 mencapai 2.82 juta ton atau meningkat 3,89% dibanding jumlah produksi 2019.
Sumber Kontan, edit koranbumn