Pendapatan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) turun 28,75% sepanjang 2019 bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp 26,34 triliun, turun dari pendapatan di tahun 2018 tercatat sebesar Rp 36,97 triliun.
Penurunan tersebut didorong oleh turunnya pendapatan konstruksi sebanyak 43,51% dari Rp 27,19 triliun menjadi Rp 15,36 triliun. Sementara itu pendapatan tol masih menunjukkan peningkatan 12,06% secara year on year (yoy) dari Rp 9,04 triliun menjadi Rp 10,13 triliun.
Sejalan dengan pendapatan, beban pokok Jasa Marga juga turun signifikan 35,93% dari Rp 31,06 triliun menjadi Rp 19,9 triliun. Dus laba bruto JSMR tercatat masih tumbuh 8,78% yoy dari Rp 5,92 triliun menjadi Rp 6,44 triliun.
Laba usaha juga masih tercatat tumbuh 8,32% menjadi Rp 5,86 triliun. Meski begitu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik lebih tipis bila dibandingkan laba bruto. Pada tahun 2019 laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp 2,21 triliun atau tumbuh 0,45% yoy.
Bila melihat laporan keuangan JSMR, kondisi tersebut disebabkan oleh beban keuangan neto yang melonjak 32,06% yoy dari Rp 1,84 triliun menjadi Rp 2,43 triliun.
Dari sisi kas, Jasa Marga memiliki kas neto yang diperoleh dari operasional sebesar Rp 3,4 triliun. Perusahaan tol ini juga masih memiliki kas neto dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 10,98 triliun. Sementara itu, Jasa Marga telah menggunakan kasnya untuk investasi sebesar Rp 15,91 triliun. Dus kondisi kas dan setara kas pada akhir 2019 tercatat sebesar Rp 4,34 triliun, turun dari posisi awal tahun yang tercatat sebesar Rp 5,94 triliun.
Di sisi lain, Jasa Marga memiliki kewajiban sebesar Rp 76,49 triliun atau mengalami kenaikan 22,93% yoy. Sedangkan ekuitas Jasa Marga tercatat sebesar Rp 23,18 triliun, atau naik 14,75% yoy.
Sumber Kontan, edit koranbumn