Kinerja keuangan PT PP Properti Tbk (PPRO) turun sepanjang tahun lalu. Anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang masing-masing 1,56% dan 27,28%.
Berdasarkan laporan keuangan PPRO yang dipublikasikan Rabu (18/3), pendapatan PPRO sepanjang 2019 sebesar Rp 2,51 triliun. Capaian tersebut turun 1,56% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 2,55 triliun.
Penurunan pendapatan tersebut diikuti oleh penurunan beban pokok penjualan sebanyak 2,04% dari Rp 1,96 triliun di akhir 2018 menjadi Rp 1,92 triliun. Laba kotor PPRO pun turun tipis 1,63% secara tahunan menjadi Rp 580,93 miliar.
Tapi, PP Properti mencatatkan kenaikan beban keuangan dari Rp 63 miliar menjadi Rp 73,63 miliar di akhir Desember 2019 lalu. Kemudian pada pos bagian laba ventura bersama dan asosiasi PP Properti mencatatkan rugi Rp 14,61 miliar dibandingkan dengan tahun lalu yang mencatatkan laba Rp 3,68 miliar.
Selanjutnya, PP Properti mencatatkan revaluasi aset yang jauh lebih kecil sebesar Rp 26,84 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 107,4 miliar. Akibatnya, laba bersih PPRO turun 27,28% menjadi Rp 342,69 miliar dibandingkan secara tahunan sebesar Rp 471,25 miliar.
Di sisi lain, jumlah aset perusahaan pelat merah ini naik 18,88% dari Rp 16,47 triliun menjadi Rp 19,58 triliun. Liabilitas PP Properti di akhir periode mencapai Rp 13,45 triliun dan jumlah ekuitas sebesar Rp 6,12 triliun.
Adapun PPRO mencatatkan kas dan setara kas sebesar Rp 516,01 miliar, turun 6,85% dari Rp 553,96 miliar.