“Jadi sudah ada perintah untuk audit lingkungan ke Gag Nikel. Jadi sesuai kewenangannya, Kementerian Lingkungan Hidup sudah memerintahkan untuk dilakukan audit lingkungan,” kata Deputi Gakkum KLH Rizal Irawan dalam taklimat media di Jakarta, Rabu (17/9/2025), dikutip dari Antara.
Dia mengatakan audit lingkungan yang dilakukan akan menjadi dasar bagi pengawasan yang akan dilakukan terhadap perusahaan tambang yang beroperasi di pulau kecil di Papua Barat Daya tersebut.
“Nanti setelah audit lingkungan, kami akan awasi, itu kan hasilnya. Nanti apakah benar dia sudah melakukan atau belum hasilnya nanti kami serahkan ke kementerian lain,” tambahnya.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq sebelumnya menjelaskan bahwa terdapat batasan yang harus dipenuhi PT Gag Nikel untuk menghindari potensi pencemaran lingkungan. Hal ini termasuk pembangunan kopan pengendapan yang presisi untuk menghindari limpasan air permukaan mengalir ke badan sungai dan laut.
Tidak hanya itu, KLH juga akan mengatur emisi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut untuk menghindari pencemaran udara.
Terkait batasan operasional, Hanif menyatakan bahwa hal itu merupakan kewenangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kementerian ESDM sendiri menyebut beroperasinya kembali PT Gag Nikel di Raja Ampat merupakan bagian dari proses evaluasi dan audit lingkungan.
Sengkarut operasional PT Gag Nikel diawali oleh aduan masyarakat terkait aktivitas pertambangan di pulau kecil di Raja Ampat. Kawasan ini merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati dengan ekosistem yang rentan rusak jika terpapar potensi pencemaran.
Pemerintah akhirnya mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) di Raja Ampat, karena beberapa di antaranya masuk kawasan lindung. Empat IUP yang dicabut dimiliki oleh PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Melia Raymond Perkasa, dan PT Kawai Sejahtera.
Sedangkan PT Gag Nikel, yang merupakan anak usaha PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam dihentikan sementara operasinya untuk peninjauan dan audit lingkungan. Perusahaan itu kembali beroperasi pada Rabu (3/9/2025).
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















