Sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Borobudur ditunjuk sebagai generator penggerak pengembangan ekosistem pariwisata di Indonesia. Salah satunya dengan penerapan Green Tourism dan Sustainable Tourism. Penerapan Green Tourism bertujuan untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur, sekaligus mewujudkan keseimbangan ekosistem dalam konteks kawasan pariwisata Borobudur, dengan tujuan menggerakkan program wisata hijau menuju pariwisata berkelanjutan dan berkualitas.
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) sebagai Indonesia Heritage Management berkomitmen penuh dalam pengelolaan destinasi heritage and culture yang berkelanjutan dan berkualitas. Tidak hanya berfokus pada destinasi utama saja, namun juga kelestarian dan pengembangan kawasan di sekitarnya.
PT TWC berkomitmen menjalankan pariwisata cagar budaya yang berkelanjutan melalui integrated management of cultural heritage and tourism activities, yang didasarkan pada tiga faktor kunci yaitu heritage conservation, economy investment dan civil society engagement. Tentunya, hal ini membutuhkan dukungan berbagai stakeholder melalui berbagai sinergi kolaborasi. Sebagaimana yang senantiasa didorong oleh Menteri BUMN Erick Thohir, mengingatkan BUMN agar tidak bergerak sendiri-sendiri, namun mengutamakan kolaborasi dalam menjalankan bisnis dan kegiatan perusahaan.
Dalam program kolaborasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), TWC menggandeng PT Pegadaian, Perum Perhutani dan AirNav Indonesia dalam merealisasikan Program Penanaman Pohon di Kawasan DPSP Borobudur. Setidaknya 800 pohon akan menghijaukan bumi Borobudur, ditanam secara serentak bersama-sama oleh berbagai stakeholder Borobudur, serta digaungkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir melalui live streaming.
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendukung pemerintah mewujudkan ekosistem daratan yang baik, guna melestarikan lingkungan untuk masa depan di wilayah DPSP Borobudur. Pada tahapan ini, kegiatan dipusatkan di Dusun Kamal, Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, yang memiliki luas lahan kurang lebih 1,5 ha. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan membagikan bibit kepada Desa Borobudur dan Desa Sambeng. Adapun jumlah bibit yang akan diserahkan sejumlah 800 pohon beserta pupuk humus aktif padat dan cair.
“BUMN melalui program TJSL memberikan bantuan bibit pohon Kelengkeng jenis premium dan bibit pohon Alpukat Aligator, sekaligus melaksanakan kegiatan menanam bersama. Hal ini merupakan upaya untuk memberdayakan sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai arti penting keberadaan flora bagi kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem. Besar harapan di masa yang akan datang, dapat tercipta magnet pariwisata baru bidang Agro Wisata di Desa Giritengah, guna mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Borobudur serta mendongkrak kegiatan perekonomian masyarakatnya”, kata Edy Setijono, Direktur Utama TWC.
Lebih lanjut, Direktur Utama TWC Edy Setijono menambahkan, kehadiran Menteri BUMN Erick Thohir secara live streaming memberikan semangat kepada seluruh peserta yang hadir, memiliki kecintaan dan panggilan hati untuk turut melestarikan Borobudur, salahsatunya dengan aksi tanam pohon.
Badan Usaha Milik Negara juga memiliki nilai-nilai utama (Core Value) yang menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas dan amanah. Core Value tersebut yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Kegiatan Tanam Pohon Kolaborasi BUMN Untuk Indonesia ini menjadi wujud nyata, bagaimana Core Value BUMN terimplementasi dengan baik melalui sinergi kolaborasi. Menanam pohon merupakan bentuk kepedulian dan kecintaan manusia terhadap bumi. Menanam pohon, menanam kebaikan. Semoga, setiap bibit pohon yang ditanam atas dasar kebaikan pada hari ini, akan menjadi ladang kebaikan dan manfaat bagi masyarakat sekitar Borobudur. Dimulai dengan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan penyangga destinasi Candi Borobudur, diiringi ketulusan untuk saling menjaga, merawat dan melestarikannya