Provinsi Bengkulu memiliki potensi sumber daya dan hinterland yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai produk unggulan ekspor. Komoditi yang utama adalah Bahan galian (batubara, pasir besi, batu alterasi dan energy terbarukan), perkebunan (kelapa sawit, teh, kopi) dan hasil laut.
Potensi tersebut belum seluruhnya dapat dikelola untuk memuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri/ekspor. Komoditi yang dikelolapun pegirimannya belum semua melalui Pelabuhan Pulai Baai Bengkulu, sehingga dampak langsung dan multiplayer effect bagi perekonomian bagi Provinsi Bengkulu belum maksimal.
Hal yang membanggakan berdasarkan data BPS melaporkan ditengah menurunnya kondisi perekonomian global akibat pengaruh pademik Covid 19, Ekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu berhasil mencatat nilai ekspor FOB dalam US$ tertinggi periode Januari s/d September 2020 mencapai 47,67% dari total ekspor Indonesia. Ini menunjukkan bahwa peran IPC Cabang Bengkulu sebagai BUP dan Perusahaan Ekspor sangat mendukung pertumbuhan ekonomi Bengkulu.
Hal tersebut disampaikan oleh Erwin Noviansyah Pengurus Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) pada saat menemui Direktur Utama IPC, Arif Suhartono dan Direktur Komersial, Rima Novianti di Kantor Pusat IPC.
Arif menyampaikan bahwa IPC senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan baik dari sarana, prasarana maupun peralatan dan juga saat ini alur Pelabuhan Bengkulu sedang dilakukan pengerukan untuk mendukung kelancaran pelayanan arus kapal dan barang yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Provinsi Bengkulu pada khususnya dan perekonomian nasional pada umumnya baik untuk ekspor maupun domestik.
GPEI dan IPC senantiasa berkolaborasi, Koordinasi dan sinergi agar dapat mencapai hasil yang lebih optimal dalam rangka percepatan pengembangan ekspor Provinsi Bengkulu pada khususnya dan nasional pada umumnya.