Vaksinasi Covid-19 masih terus gencar dilakukan. Langkah untuk mengurangi dampak dari pandemi ini juga didukung oleh kolaborasi PT Telkom Indonesia Tbk. (Telkom Indonesia) dan PT Trisinar Indopratama (Technoplast). Kedua perusahaan ini membuat boks vaksin standar medis pertama di Indonesia dengan teknologi dari Telkom dan Technoplast.
Kotak vaksin itu memiliki teknologi Internet on Things (IoT) dari Telkom dan Insulated Vaccine Carrier (IVC) Technoplast. Kotak ini mampu menjaga stabilitas suhu 2 hingga 8 derajat celcius selama 48 jam dan telah melalui penilaian balai uji Sucofindo.
Boks vaksin yang dipergunakan untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 ini bisa dapat tetap terjaga kualitasnya serta mengukur resiko pengiriman vaksin saat proses distribusi ke seluruh pelosok negri.
Kolaborasi ini mulai diwujudkan dalam bentuk penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT. Telkom Indonesia oleh Syaifudin Executive Vice President Divisi Business Service dan Sjamsoe Fadjar Direktur Utama PT. Trisinar Indopratama yang dilakukan secara virtual di hari Jumat (23/7).
Edi Witjara, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia menyambut baik kolaborasi Telkom bersama Technoplast, karena inisiatif ini mendukung segala upaya pemerintah dalam menggenjot distribusi vaksin covid-19 demi mencapai kekebalan kelompok.
“Penggunaan IoT pada IVC memungkinkan pengiriman data yang akurat, sekaligus mencatat pergerakan suhu secara sistematis selama distribusi berlangsung. Data ini akan menjamin parameter kualitas vaksin tetap baik sesuai ketentuan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Kami bangga, bahwa terobosan ini lahir dari dua perusahaan dalam negri antara Telkom dan Technoplast yang diharapkan mampu berkontribusi secara produktif kepada penanggulangan Pandemi saat ini,” ujar Edi Witjara dalam keterangan pers.
Sementara Ellies Kiswoto, Direkur Technoplast mengapresiasi dukungan Telkom Indonesia dalam penerapan teknologi IoT pada boks vaksin buatan Technoplast. Ellies menjelaska pada awalnya perusahaan hanya fokus melakukan inovasi pembuatan boks vaksin standar medis sesuai spesifikasi vaksin covid-19 hasil ketetapan pemerintah yakni dapat menjaga suhu 2-8 derajat selama penyimpanan dan distribusi. Namun, Technoplast juga melihat kompleksikas geografis khususnya distribusi ke 514 kabupaten/kota di Indonesia yang perlu ditunjang implementasi teknologi di dalamnya.
“Penempatan IoT pada IVC Technoplast adalah terobosan yang menjawab kebutuhan pemangku kepentingan dalam memastikan kualitas dan keamanan vaksin pada setiap titik distribusi. Faktanya adalah vaksin merupakan produk biologis yang mudah rusak, maka penggunaan teknologi IoT pada boks vaksin mampu menekan resiko pengiriman vaksin oleh para produsen dan pemangku kepentingan secara terintegrasi”, tutur Ellies.
Pandemi covid-19 harus menjadi momentum positif dalam proses inovasi khususnya yang bernilai tambah bagi masyarakat luas. Kolaborasi BUMN dan Swasta ini dapat menjadi contoh produktif penciptaan inovasi yang mampu di implementasikan secara langsung pada proses vaksinasi nasional yang menyasar lebih dari 180 juta akseptor vaksin. Kemitraan direncanakan berlangsung selama 1 tahun, dimana Antares Connectivity dan Antares Platform Telkom mendukung layanan pengiriman data berbasis IoT terkait suhu vaksin yang ada didalam IVC atau boks vaksin.
“Apresiasi dan rasa bangga kami Technoplast dapat berkolaborasi dengan Telkom Indonesia. Harapan kami, inovasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para pemangku kepentingan terkait dalam mendukung distribusi rantai dingin vaksin. Kami berharap keberlanjutan kemitraan bersama Telkom Indonesia dalam mewujudkan inovasi-inovasi berdampak baik di masa mendatang.” ujar Ellies.
Sumber Bisnis, edit koranbumn