Komisi I DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Ahmad Heryawan beserta anggota dari berbagai fraksi partai politik mengunjungi PT Pindad, Bandung pada Jumat, 22 November 2024 dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I DPR RI. Kunjungan Kerja ini merupakan salah satu bagian dalam ruang lingkup tugas di bawah komisi I DPR RI yang meliputi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menyambut rombongan komisi I DPR RI tersebut di Auditorium PT Pindad Bandung, dan menyampaikan harapan kedepannya dengan adanya kunjungan kerja ini dapat mendukung perusahaan dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan.
“Karena seperti kita ketahui untuk mencapai kemandirian masih cukup banyak yang harus kita perbuat di mana banyak industri hulu yang perlu kita bangun. Harapan kami dengan kunjungan pada pagi hari ini dari komisi 1 dapat mengangkat wacana ini agar kemandirian industri pertahanan yang betul-betul menjadi harapan kita dapat segera kita capai,” jelas Abraham Mose.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI sekaligus ketua tim pada hari ini, Ahmad Heryawan menjelaskan bahwa kunjungan kerja ini dilaksanakan dalam rangka meninjau bagaimana percepatan kemandirian dan modernisasi alutsista TNI dengan produk unggulan, serta berdiskusi mengenai pengembangan BUMN Industri Pertahanan.
“Jadi ketika kita yakini bahwa produk pindad bagus dan berkualitas, ya dorong saja. Tapi kan untuk pengembangan produksi itu perlu ditingkatkan juga, tentunya dalam bentuk dimodali PMN. Saya kira sangat penting supaya alat-alat produksi bertambah, dengan cara salah satunya melalui PMN, dan kemudian dibelikan alat-alat untuk memproduksi alutsista kita. Hal tersebut tentu agar bangsa kita dapat memiliki industri pertahanan yang kuat, profesional, dan mandiri,” jelas Ahmad Heryawan.
Kemudian Ahmad Heryawan pun menyinggung betapa pentingnya untuk membenahi industri hulu yang ada, karena dapat menaikan ekonomi sekaligus mengembangkan kemandirian industri pertahanan.
“Industri hulu yang harus kita benahi dan kita dukung. Jadi tidak semua diekspor, tapi semua diolah di negeri ini. Kalau dibuat di dalam negeri, akan panjang mata rantainya, dan kemudian itu mata rantai kehidupan. Karena disitu ada denyut ekonomi, terserap lapangan kerja, masyarakat mendapatkan penghasilan, pendapatan, dan kesejahteraan. Itu pentingnya ya,“ tambah Ahmad Heryawan.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan Road Map PT Pindad 2025 – 2029 oleh Dirut PT Pindad, kemudian dilakukan kunjungan lapangan ke fasilitas produksi serta diskusi. Saat kunjungan, anggota Komisi I mengendarai Ranops Maung MV3 4×4 varian Tangguh serta menembak, mencoba performa senjata dan munisi buatan Pindad.