Pemerintah Indonesia akan melakukan investasi sekitar Rp300 triliun pada 2021 atau 6 persen dari kebutuhan investasi tahun depan.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksi kebutuhan investasi tahun depan akan mencapai Rp5.800 triliun hingga Rp5.900 triliun untuk mendorong pertumbuhan investasi sebesar 6,4 persen pada 2021.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan investasi penting dilakukan untuk mendorong penciptaan lapangan kerja sehingga pemerintah berkomitmen untuk melakukan investasi senilai Rp300 triliun pada tahun depan.
Apalagi, akibat pandemi Covid-19, ada sekitar 24,03 juta pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja. Selain itu, ada 2,56 juta orang yang menjadi pengangguran akibat Covid-19.
Investasi yang dilakukan pemerintah berkontribusi sekitar 6 persen dari kebutuhan investasi 2021. Sisanya, kontribusi 7 persen akan berasal dari badan usaha milik negara (BUMN), dan sebesar 85 persen sampai 90 persen berasal dari investasi swasta.
“Investasi pemerintah akan memberikan multiplier effect pada sektor swasta lainnya,” katanya dalam konferensi pers yang dilakukan di Bali, Senin (28/12/2020).
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Arifin Rudiyanto mengidentifikasi ada empat katagori project investasi yang akan diproyeksi pada 2021. Pertama, investasi yang memiliki perhitungan secara ekonomi akan dilakukan swasta. Kedua, proyek menguntungkan tetapi masih berisiko akan dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Ketiga, proyek menguntungkan dengan risiko besar yang akan dilaksanakan penugasan kepada BUMN. Keempat, proyek kewajiban neagra untuk pelayanan dasar yang dibiayai APBN.
“Kita sebentar lagi akan keluarkan buku KPBU [kerja sama pemerintah dan badan usaha], sebentar lagi akan diterbitkan secara online,” katanya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn