Berkat komitmen mewujudkan keberlanjutan (Sustainability) dan kesesuaian dengan masyarakat dan masa depan (A Future – Fit Society) di lingkungan Pertamina Group, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyabet penghargaan sebagai Green Leadership Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Di bawah kepemimpinan Nicke Widyawati, Pertamina telah menyiapkan peta jalan transisi energi dan menerapkan praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan melalui Sustainability Policy, Strategy & Initiatives yang diimplementasikan di seluruh Pertamina Group. Tujuannya untuk menjadikan Pertamina sebagai perusahaan yang enviromentally friendly, socially responsible dan good corporate governance.
Nicke Widyawati juga terus mengawal strategi keberlanjutan Pertamina yang dijabarkan dengan 10 Sustainability Focus. Untuk mencapai fokus keberlanjutan tersebut, ia juga mengembangkan 16 Inisiatif yang selaras dengan Future-Fit Society framework di antaranya net zero roadmap, decarbonization, systemize biodiversity program, Deliver NRE Capacity Commitment (RJPP), Reducing EnvironmentalFootprint, Enhancement of Health & Safety Aspect, Process Safety Management, Promoting Human Rights, Sustainability Focused Research & Innovation, Improve Accessibility toEnergy for the Community, Cyber Security Structure andCulture, Enhanced GCG Management System, ESG Operating Model, Evaluate & Implement ESG Financing, ESG Communication & Engagement, dan Blue Carbon Initiatives.
Visi dan kiprah tersebut mengantarkan Nicke Widyawati meraih penghargaan sebagai Green Leadership Utama. Ia dinilai berhasil menerapkan 7 (tujuh) hal penting sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.1299/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2022 tentang Hasil Penilaian peringkat kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2021-2022.
Sebagai bentuk nyata praktik sustainability khususnya di bidang pengelolaan lingkungan, Pertamina terus mengembangkan program-program pengelolaan lingkungannya melalui program reducing environmental footprint dan peningkatan Net Positive Impact terkait dengan keanekaragaman hayati (biodiversity).
Pertamina juga memiliki program pengembangan energi baru dan terbarukan yang melibatkan langsung masyarakat dengan program Community Engagement melalui Desa Energi Berdikari Pertamina, Hutan Pertamina, Sampah Kita, dan program Kampung Iklim di Tahun 2022.
Melalui seluruh inisiatif tersebut, pencapaian kinerja sustainability Pertamina dalam kancah domestik antara lain adalah meraih 20proper emas pada Tahun 2022. Sedangkan dalam kancah Internasional Pertamina mendapatkan skor 22.1 dalam ESG Score dari Sustainalytics, yang menempatkan Pertamina dalam kategori Medium Risk dan merupakan rankingke-2 Global dalam Sub Industri Oil & Gas dari Sustainalytics.
Anugerah Green Leadership Utama ini diserahkah oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (29/12).
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi perusahaan dan pimpinan perusahaan yang telah mendorong setiap aktivitas bisnis industri untuk taat pada peraturan lingkungan hidup serta melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan menerapkan ekonomi hijau.
Menurutnya, para CEO yang meraih penghargaan Green Leadership Utama adalah inspirasi dan motivasi bagi perusahaan lain untuk melakukan hal serupa dalam rangka memuliakan Indonesia sebagai bangsa yang disegani dunia dan berhasil dalam mengelola lingkungan hidup lestari.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyambut gembira penghargaan tersebut. Baginya, PROPER sangat penting, karena sebagai perusahaan energi, tantangan terbesarnya adalah bagaimana Pertamina bisa melakukan transformasi bisnis fosil energi ke new and renewable energyatau sustainable energy,
“Ini sangat penting bagi keberlanjutan bisnis kami ke depan. PROPER menjadi landasan dan turut memberikan panduan bagi kami dalam mengembangkan program-program keberlanjutan dan mewujudkan Future Fit Society. Dengan kepesertaan Pertamina dalam PROPER dan keberhasilan kami dalam perolehan peringkat PROPER Biru, Hijau dan Emas, merupakan suatu bukti jika bisnis kami yang berkelanjutan untuk menjawab Future Energy Challenge.” Ungkap Nicke.
Nicke menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Dewan Pertimbangan PROPER atas arahan dan bimbingannya kepada Pertamina dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan serta dalam pengembangan program-program yang melebihi ketaatan lainnya, termasuk pengelolaan keanekaragaman hayati dan pengembangan masyarakat.
“Semoga Pertamina tetap dapat menjalankan amanah untuk menjaga ketahanan energi Indonesia dan sekaligus menjawab tantangan global utamanya terkait mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim,” tandas Nicke.
Catatan :
7 (tujuh) hal penting sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.1299/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2022 tentang Hasil Penilaian peringkat kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2021-2022, yaitu pertama sebagai pemimpin perusahaan harus menghilangkan ketergantungan terhadap energi tak terbarukan serta memastikan bahwa penggunaan energi berasal dari sumber energi terbarukan seperti solar, wind, ocean, hydropower,geothermal resources, atau biomass. Kedua, dapat melindungi sumber daya air dengan cara mengurangi konsumsi air dan menerapkan upaya 3R (Reduce, Reuse dan Recyle) dalam proses produksi atau jasanya serta menjaga dan meningkatkan kualitas air atau laut yang menjadi lokasi pembuangan air limbahnya.
Ketiga, sebagai pemimpin, harus memastikan bahwa perusahaan dapat menjaga kualitas sumber daya alam yang dimiliki atau dikelola termasuk kualitas lingkungan atau masyarakat yang terdampak dari aktivitas produksi atau jasanya. Keempat, Perusahaan memiliki upaya untuk menghilangkan limbah yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi dan jasanya, termasuk memastikan seluruh produk sampingan yang dapat digunakan Kembali serta memastikan 3R+Repurpose seluruh limbahnya.
Selain itu, keberhasilan kelima yang dilakukan dari seorang Green Leadership Utama adalah memastikan lingkungan bebas dari pencemaran, perusahaan dapat menghilangkan seluruh emisi berbahaya, baik emisi konvensional maupun emisi gas rumah kaca yang berasal dari kegiatan proses produksi atau jasanya termasuk yang berasal dari konsumsi energi, keenam Perusahaan memenuhi kebutuhan kehidupan setiap orang memiliki kapasitas dan kesempatan untuk memenuhi kehidupannya hidup, pekerja mendapatkan perlakukan yang adil, tidak diskriminasi dan permasalahannya dicarikan solusi secara aktif, dikelola secara adil dan transparan.
Keberhasilan terakhir atau ketujuh adalah adanya kesehatan fisik infrastruktur harus dapat menjaga kesehatan ekosistem dan komunitas kegiatan operasional tidak melanggar batas ekosistem atau komunitas. Bentuk fisik infrastruktur harus melindungi Kesehatan ekosistem dan komunitas. Aktivitas manusia tidak melanggar batas alam dan masyarakat terus berupaya untuk meregenerasi ekosistem yang rusak dan memulihkan hak masyarakat atas tanah, sumber daya alam dan wilayah penting budaya.