BUMN Karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) berkonsorsium dengan BUMN karya lain, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mendapat proyek perbaikan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menjelaskan sejumlah proyek menjadi pengungkit positifnya kinerja perseroan, salah satunya diproyeksikan datang dari momentum perhelatan G-20, Indonesia ditunjuk sebagai Presidensi November tahun ini.
“Untuk menunjang perhelatan itu, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur guna mendukung kesuksesan pertemuan yang akan dihadiri oleh berbagai kepala negara anggota G20, salah satunya, Revitalisasi Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta,” jelasnya, Rabu (13/4/2022).
Berkonsorsium dengan PTPP, WIKA mendapat kepercayaan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Design and Build Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Angkatan Udara/Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Pada proyek ini, Konsorsium akan melaksanakan revitalisasi dengan cakupan pekerjaan airside dan landside yang meliputi penyehatan landas pacu (runway) dan landas hubung (taxiway), peningkatan kapasitas landas parkir (apron) pesawat naratama dan naratetama.
Bandar Udara Halim Perdanakusuma akan menggunakan aspal PG 76 dengan kualitas terbaik sehingga akan semakin memuluskan penerbangan yang berlangsung di bandara tersebut.
Revitalisasi juga mencakup renovasi gedung naratama dan naratetama, renovasi bangunan operasi, perbaikan sistem drainase di dalam bandara dan penataan fasilitas lain.
Adapun, WIKA mencatatkan perolehan kontrak baru mencapai Rp9,28 triliun sepanjang kuartal I/2022. Jumlah tersebut merupakan 21,79 persen dari target tahun ini.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menjelaskan hingga pekan terakhir Maret 2022, Perseroan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp9,28 triliun atau naik 99,41 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
“Perolehan kontrak baru tersebut mencapai 21,79 persen dari target kontrak baru tahun 2022 sebesar Rp42,57 triliun,” terangnya, Rabu (13/4/2022).
Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2022 ini ditargetkan 67% berasal dari induk dan 33% dari entitas anak. Perseroan memproyeksikan 2022 menjadi tahun pemulihan ekonomi pasca menurunnya tren penularan Covid-19, seiring dengan program percepatan vaksinasi dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) oleh Pemerintah.
Perseroan mampu meningkatkan raihan kontrak baru, dari Rp23,37 Triliun pada 2020 menjadi Rp26,81 Triliun pada 2021, serta membukukan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk dan disetujui oleh RUPST sebesar Rp117,66 Miliar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn