Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih harus menanggung kewajiban atau liabilitas yang cukup besar. Hal tersebut juga dirasakan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, di tahun 2020, total liabilitas yang dimiliki KRAS mencapai US$ 3,03 miliar atau naik 3,06% (yoy) dibandingkan tahun 2019 yang masih sebesar US$ 2,94 miliar.
Apabila ditelusuri, sebenarnya liabilitas jangka pendek KRAS menyusut drastis 66,82% (yoy) dari US$ 2,49 miliar di tahun 2019 menjadi US$ 827,49 juta di tahun 2020. Namun, liabilitas jangka panjang KRAS justru melesat 394,71% (yoy) dari US$ 446,75 juta menjadi US$ 2,21 miliar di akhir 2020.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, kenaikan liabilitas jangka panjang yang diikuti penurunan liabilitas jangka pendek pada dasarnya merupakan cerminan hasil positif restrukturisasi pinjaman KRAS yang telah berlangsung bertahun-tahun.
“Dengan restrukturisasi pinjaman, maka sebagian besar pinjaman disetujui kreditur untuk dikonversi menjadi utang jangka panjang sehingga sangat positif membantu arus kas KRAS,” jelas dia, Rabu (2/6).
KRAS sebenarnya tak hanya fokus melakukan restrukturisasi. Perusahaan pelat ini juga gencar melakukan inisiatif di segala lini pengeluaran. Hasilnya, KRAS mampu menurunkan biaya operasional di tahun 2020 menjadi Rp 2,8 triliun dari sebelumnya Rp 4,8 triliun di tahun 2019.
Penurunan ini terjadi pada biaya energi yang berkurang sebesar 46% menjadi sebesar Rp 295 miliar, penurunan biaya utiliti sebesar 27% menjadi Rp 564 miliar. Sementara itu, biaya consumable dan sparepart masing-masing turun 61% dan 59% menjadi Rp 230 miliar dan Rp 65 miliar.
Silmy menambahkan, ke depannya selain dari strategi operasional yang saat ini berjalan semakin baik, KRAS akan mengoptimalkan rencana strategi korporasi untuk penyelesaian pinjaman-pinjaman yang ada.
Manajemen KRAS juga akan melakukan optimalisasi aset yang saat ini idle atau kurang produktif melalui skema kerja sama dengan mitra. “Hal ini untuk memberikan nilai tambah sekaligus menyelesaikan sebagian pinjaman,” pungkas Silmy.
Sumber Kontan, edit koranbumn