PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan entitas anak berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp3,97 triliun pada kuartal I/2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (26/4/2022), laba Bank BNI secara konsolidasi melesat 66 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp2,39 triliun.
Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh turunnya pendapatan bunga sebesar 2 persen yoy. Dengan demikian, pendapatan bunga BBNI susut dari Rp12,36 triliun pada posisi Maret 2021 menjadi Rp12,17 triliun per Maret 2022.
Sementara itu, beban bunga ikut menyusut 1 persen yoy, dari Rp2,96 triliun menjadi Rp2,94 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih menurun 2 persen yoy menjadi Rp9,4 triliun dari semula Rp9,23 triliun.
Masih secara konsolidasi, emiten bersandi saham BBNI ini mencatat kredit yang diberikan naik 2 persen secara ytd. Kredit yang diberikan tumbuh dari Rp582,4 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp591,6 triliun pada posisi 31 Maret 2022. Adapun, total aset yang dimiliki BNI secara konsolidasi turun 3 persen ytd, dari Rp964,8 triliun pada posisi 31 Desember 2021 menjadi Rp931,9 triliun per 31 Maret 2022.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), bank pelat merah ini secara konsolidasi juga mengalami penurunan sebesar 5 persen ytd, dari Rp729,1 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp692,7 triliun per 31 Maret 2022.
Penurunan DPK berasal dari dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang juga menurun sebesar 5 persen ytd, dari Rp506 triliun menjadi Rp479,5 triliun.
Selanjutnya, untuk modal inti (tier 1) secara bank only, BBNI mengalami kenaikan sebesar 18 persen yoy. Tier 1 yang dimiliki BNI tumbuh dari Rp96,83 triliun dari posisi 31 Maret 2021 menjadi Rp114 triliun per 31 Maret 2022.
Dari sisi rasio keuangan, NPL BNI secara bank only tercatat menurun yang berada di level 3,46 persen (gross) dan 0,70 persen (net) per 31 Maret 2022. Sedangkan, loan to deposit ratio (LDR) turun menjadi sebesar 85,24 persen per 31 Maret 2022 dari semula 87,24 persen pada posisi 31 Maret 2021.
Untuk net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), BNI mencatatkan rasio masing-masing sebesar 4,51 persen dan 70,20 persen pada posisi 31 Maret 2022.
Sumber Bisnis, edit koranbumn