PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) alias Wika Beton telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 1,66 triliun hingga akhir Maret 2022. Perolehan tersebut setara dengan 22% dari target kontrak baru yang dibidik perseroan di tahun ini sebesar Rp 7,35 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton, Yuherni Sisdwi Rachmawati mengatakan, lebih dari separuh raihan kontrak baru WTON di kuartal I 2022 didominasi oleh sektor Infrastruktur.
“Berdasarkan sektornya, lebih dari separuh raihan kontrak baru WTON di kuartal I 2022 didominasi oleh sektor Infrastruktur sebesar 74,74%. Lalu, diikuti properti 17,52%, Energi 4,64%, Industri 1,58% dan Tambang 1,53%,” ujar Yuherni
Yuherni menambahkan, untuk ke depannya WTON masih akan membidik proyek-proyek dari sektor tersebut. WTON optimistis target perolehan kontrak baru tahun ini dapat lebih tinggi 27% dibandingkan realisasi perolehan kontrak baru WTON tahun lalu sebesar Rp 5,78 triliun.
Adapun, kontrak baru WTON pada kuartal I berdasarkan konsumen berasal dari PT Wijaya Karya Tbk 24,48%, BUMN 17,25%, Pemerintah 6,59% dan privat 51,68%.
Dari perolehan kontrak baru hingga kuartal I, WTON sangat optimistis dapat mencapai target omset kontrak hingga akhir tahun 2022 dengan terus mencari kontrak baru. Bahkan, WTON kini telah berekspansi ke pasar luar negeri.
Wika Beton telah memenangkan tender proyek pengerjaan rel kereta api milik Philippines National Railways di kuartal satu 2022. Tender tersebut berhasil didapatkan WIKA Beton bersama aliansi strategis (strategic alliance) berbentuk konsorsium dengan 2 (dua) rekanan lokal (local strategic partner) di Filipina.
Yuherni mengatakan, kekuatan terbesar WTON dalam keberhasilannya mengantongi proyek baru di luar negeri adalah expertise WIKA Beton dalam industri beton pracetak selama 40 tahun, yang terhitung sejak masih menjadi bagian Divisi di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
WIKA Beton bertujuan untuk semakin fokus dengan pembentukan Wilayah Penjualan Luar Negeri yang bertugas khusus untuk mengeksplor berbagai kemungkinan pekerjaan manufaktur, engineering, dan instalasi beton pracetak di wilayah Asia Tenggara. Portofolio WIKA Beton dalam menggarap proyek di luar negeri sudah cukup banyak.
“Penetrasi pasar Filipina ini merupakan langkah penting perwujudan visi WIKA Beton untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang Engineering, Production, Installation (EPI) industri beton di Asia Tenggara,” ungkap Yuherni.
Sebelumnya, WIKA Beton pernah didapuk menjadi rekanan PT INKA (Persero) untuk memproduksi bantalan jalan rel dalam test track proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Manila, Filipina. WIKA Beton juga pernah mengerjakan proyek East West Motorway di Aljazair, proyek Gorgon di Australia, melakukan impor 120 ton produk beton pracetak ke Timor Leste serta turut mengerjakan proyek Comoro Bridge di Timor Leste.
Sumber Kontan, edit koranbumn