PT PAL Indonesia menerima kunjungan dari Dewan Komisaris PT PLN Indonesia Power pada hari ini. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung progres pembangunan Proyek Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 2, yang merupakan proyek pembangikit listrik terapung dengan kapasitas 150 MW.
CMO PT PAL Indonesia, Willgo Zainar, beserta jajaran menyambut hangat Komisaris Utama PT PLN Indonesia Power, Iskandar Simorangkir, dan rombongan. Dalam sambutannya, Willgo Zainar menyampaikan, “Kunjungan ini merupakan wujud nyata dari komitmen bersama dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur energi nasional. Kami di PT PAL Indonesia bertekad untuk menyelesaikan proyek BMPP Nusantara 2 dengan kualitas terbaik dan tepat waktu”.
Proyek BMPP Nusantara 2 merupakan salah satu proyek strategis yang dikerjakan oleh PT PAL Indonesia untuk PT Indonesia Power dari 3 proyek pembangkit listrik terapung sebesar 150MW, yang ditempatkan di Ambon dan Kolaka, Sulawesi Tenggara masing-masing 1 (satu) berkapasitas 60 MW, dan 1 (satu) unit berkapasitas 30 MW di Sambelia, Lombok, NTB. Pada prosesnya proyek ini meliputi perancangan, pengadaan, pembangunan, pemasangan, dan pengujian. Selanjutnya, disampaikan paparan progres pembangunan BMPP Nusantara 2 oleh Kepala Proyek BMPP PT PAL Indonesia dengan kemajuan pembangunan positif, di mana telah mencapai progres keseluruhan sebesar 86,98% per 30 Juni 2024. Kegiatan dilanjutkan dengan tinjauan lapangan ke BMPP Nusantara 2 di Dermaga Bandar Barat Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk melihat secara langsung perkembangan proyek.
Sebagai negara kepulauan sebagai salah satu solusi di wilayah terpencil adalah dengan kehadiran Barge Mounted Power Plant (BMPP). Komisaris Utama PT PLN IP Iskandar Simorangkir menyampaikan “Sinergi antara PT PAL Indonesia dalam membangun barge/BMPP dan PT PLN Indonesia Power sebagai penyedia listrik memiliki peran yang sangat serius. Kehadiran BMPP di daerah yang memiliki potensi ekonomi tinggi, seperti Kolaka dengan smelter nikel yang besar, diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan. Harapannya, BMPP Nusantara 2 nanti dapat mendukung penguatan ekonomi daerah dan mendorong Indonesia menjadi negara maju pada 2045”.
BMPP Nusantara 2 menggunakan teknologi generator moderen yang dapat menggunakan dua jenis bahan bakar, yaitu solar dan gas. Penggunaan gas sebagai bahan bakar utama akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencemaran udara, sehingga lebih hemat energi dan ramah lingkungan.
Proyek ini diharapkan dapat beroperasi penuh pada Desember 2024, ke depan PT PAL Indonesia mendukung pasokan energi yang andal dan efisien, serta akan selalu siap untuk menyajikan produk-produk inovasi lainnya yang lebih memaksimalkan penggunaan energi baru terbarukan yang memiliki manfaat bagi masyarkat.
Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi