Saham PT Bank BRI Syariah Tbk. melesat 8,26 persen menjelang sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (24/8/2020) berakhir. Kinerja saham perseroan sejalan dengan performa keuangan yang moncer.
Saham BRI Syariah dibuka di level 605 atau sama dengan penutupan perdagangan terakhir. Menjelang 30 menit sesi pertama berakhir, saham berkode BRIS bertengger di posisi 655 setelah bergerak di rentang 605-660.
Saham BRIS diperdagangkan sebanyak 293,80 juta lembar sebanyak 20.198 kali. Total nilai transaksi perdagangan saham BRI Syariah mencapai Rp187,69 miliar. Kapitalisasi pasar saham BRI Syariah mencapai 6,36 persen.
Dalam sebulan terakhir, harga saham BRI Syariah mencetak kenaikan 35,33 persen. Bahkan, sejak awal tahun, harga saham BRIS naik hampir 100 persen, yakni sebesar 96,97 persen.
Di sisi lain, BRI Syariah membukukan laba bersih mencapai Rp117,2 miliar pada paruh pertama 2020. Perolehan tersebut tumbuh 229,6 persen secara year on year (yoy).
Kinerja BRI Syariah melampaui pertumbuhan laba bersih induknya, i PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang mencatatkan penurunan laba sebesar 37 persen yoy pada periode yang sama.
Dalam publikasi laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Senin (24/8/2020), pembentukan laba BRI Syariah ditopang oleh pendapatan penyaluran dana mencapai Rp1,94 triliun atau tumbuh 19,75 persen yoy.
Kemudian, pendapatan setelah distribusi bagi hasil mencapai Rp1,42 triliun atau tumbuh 43,03 persen yoy. Laba operasional tumbuh 257,41 persen yoy, dari Rp57,83 miliar menjadi Rp206,69 miliar.
Dalam keterangan resminya, Direktur Utama BRI Syariah Ngatari menyampaikan peningkatan laba bersih pada kuartal II/2020 didukung oleh optimalisasi fungsi intermediasi yang diikuti oleh pengendalian beban biaya dana.
Menurut Ngatari, pertumbuhan kinerja perseroan menandakan BRI Syariah yang terus mencari peluang di tengah pemberlakuan transisi pembatasan sosial berskala besar.
“Kami tetap harus tumbuh untuk menjaga keberlangsungan bisnis yang dilakukan secara selektif agar menciptakan pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn