PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mendorong anak usaha bank digitalnya Hibank untuk memperkuat fundamental dalam meraup pasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Ragam siasat pun disiapkan BBNI.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan pasca rebranding dari Bank Mayora menjadi Hibank, BNI terus melanjutkan transformasi pada anak usahanya itu.
“Sebagai bank digital yang fokus pada segmen UMKM, tentunya transformasi pada Hibank terus kami lanjutkan, sambil terus mendampingi Hibank untuk mengoptimalkan bisnis dari ekosistem dan komunitas terpilih,” kata Susi, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (2/8/2023).
Secara spesifik, pengembangan yang dilakukan BNI untuk Hibank terbagi dalam beberapa area. Pertama pada area bisnis, Hibank didorong untuk ekspansi kepada target pasar UMKM dengan spesialisasi sub-segment value chain dan komunitas (closed-loop ecosystem) yang memiliki potensi besar serta risiko yang terukur.
Saat ini, Hibank fokus pada pembiayaan supplier dan distributor di industri FMCG. Menurut Susi, secara bertahap Hibank akan berkembang menyasar ekosistem bisnis di industri lainnya.
Kedua, Hibank akan gencar menjalankan pengembangan teknologi informasi dan infrastruktur untuk mendukung pengembangan model bisnis bank digital.
Ketiga, penguatan aspek governance, risk, compliance (GRC) sebagai penguatan sisi manajemen risiko dan kepatuhan dalam mengembangkan model bisnis bank digital.
Keempat, penguatan brand equity. “Hibank saat ini disiapkan sebagai mesin pertumbuhan bisnis bagi BNI group dalam jangka panjang,” ungkap Susi.
BNI gencar mengembangkan Hibank karena anak usaha bank digital itu dinilai mampu memberikan kontribusi laba yang signifikan terhadap BNI Group dalam waktu dekat.
Berdasarkan presentasi perseroan, Hibank telah mencatatkan pendapatan setelah pajak (earning after tax/EAT) sebesar Rp127,7 miliar pada semester I/2023. Hibank juga telah mencatatkan aset sebesar Rp12,64 triliun dengan ekuitas sebesar Rp4,46 triliun.
Untuk diketahui sebelumnya, BNI secara resmi telah mengakuisisi Bank Mayora pada 18 Mei 2021 untuk kemudian ditransformasi menjadi bank digital. Saat ini, porsi kepemilikan saham Hibank digenggam sebesar 63,92 persen oleh BNI dan 36,08 persen oleh PT Mayora Inti Utama.
Adapun, Hibank diketahui telah mendapatkan surat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tanggal 17 Mei 2023. Pemilihan nama Hibank merepresentasikan identitas yang sejalan dengan visi misi yang diusung dan menggambarkan karakter bank digital yang ramah, sederhana, bersahabat, serta dapat diandalkan bagi UMKM.
Selain itu, perubahan nama dan logo juga menegaskan kekuatan dan pengalaman Hibank dalam industri keuangan dengan dukungan BNI Group.
Sumber Bisnis, edit koranbumn