Larangan mudik menyebabkan arus lalu lintas selama Ramadhan hingga Lebaran 2020 di jalan tol turun tajam dibandingkan periode sama tahun lalu. Pendapatan operator jalan tol pun merosot drastis.
Penurunan pendapatan signifikan terjadi di PT Waskita Toll Road (WTR). Pasalnya, semua ruasnya berada di jalur mudik yang selama ini selalu menikmati berkah mudik lebaran.
PT Waskita Toll Road (WTR) mengelola sejumlah ruas tol melalui enam anak usaha. Semua anak usaha mencatatkan penurunan lalu lintas kendaraan.
Berdasarkan data PT Waskita Toll Road (WTR), PT Semesta Marga Raya, pengelola jalan tol Kanci-Pejagan, hanya mencatat lalu lintas kendaraan rata-rata 11.577 unit per hari sepanjang H-10 hingga H2 Lebaran 2020. Jumlah itu turun 76,25% dari tahun lalu yang rata-rata 48.744 kendaraan.
Pada periode yang sama, PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR) yang mengelola ruas tol Pejagan-Pemalang mencatat penurunan lebih besar, mencapai 85,67%. Rata-rata lalu lintas kendaraan dari H-10 hingga H2 2020 hanya 6.232 kendaraan.
Lalu di PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR), pengelola tol Pemalang-Batang mencatatkan penurunan 80,18% dengan rata-rata lalu lintas kendaraan sebanyak 9.662 per hari. Di ruas tol Pasuruan-Probolinggo milik PT Trans-Jawa Paspro Jalan Tol (TJPJT) terjadi penurunan sebesar 77,91% dengan rata-rata lalu lintas harian hanya 4.290 kendaraan.
PT Trans Jabar Tol (TJT) mencatat lalu lintas di jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi turun 39,23% menjadi 9.965 kendaran per hari. PT Krena Kusuma Dyandra Marga (KKDM) menghitung lalu lintas di jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu H-10 hingga H2 Lebaran 2020 turun 61,53% dari tahun lalu. Rata-rata kendaraan per hari hanya 5.771 unit.
Sumber KOntan, edit koranbumn