PT Len Industri memenangkan empat tender proyek pembangunan jaringan gas (jargas) yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM.
Proyek tersebut yakni pembangunan jaringan gas untuk Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Serang sebanyak 13.114 sambungan rumah (SR), Kota Dumai dan Kota Pekanbaru sebanyak 9.981 SR, Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kota Samarinda sebanyak 9.003 SR, serta Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang sebanyak 13.358 SR. Atau total sebanyak 45.456 sambungan rumah pada lelang Tahap I.
“Terhitung mulai tahun 2017, PT Len Industri memulai bisnis
konstruksi migas. Dimulai dari industri hilir, yaitu proyek retrofit stasiun
gas untuk Pertamina. Kemudian beralih ke pembangunan jaringan gas yang memiliki
roadmap sejalan dengan program pemerintah dengan potensi market selama 5 tahun
ke depan sebesar Rp40 triliun. Serta memiliki prospek bisnis turunan sebagai
produsen gas meter, perakit perekayasa, dan project developer mandiri,”
kata General Manager Unit Bisnis Energi dan Sistem Daya Len, Vicky Gitasiswaya,
Selasa (10/3/2020).
Menurutnya, di bidang energi, Len Industri memperluas bidangnya dengan memasuki
proyek jargas. Berbeda dengan bisnis energi terbarukan PLTS (Pembangkit Listrik
Tenaga Surya) yang sangat mudah melahirkan kompetitor baru dari dalam dan luar
negeri, skalabilitas yang rendah, serta regulasi yang belum sepenuhnya berpihak
terhadap kontraktor maupun developer.
“Untuk itulah Len memutuskan melakukan business
development baru yang mempunyai sustainability dan
memiliki entry barrier yang
cukup tinggi, dan pilihan jatuh pada industri migas,” imbuh Vicky.
Lebih jauh, Vicky menjelaskan program ini berarti mengalirkan gas bumi melalui jaringan pipa hingga ke rumah tangga.
Terkait hal ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) mendapat penugasan penyediaan jaringan gas bumi secara gratis untuk masyarakat melalui Perpres Nomor 19 tahun 2010 tentang Rencanan Kerja Pemerintah Tahun 2011 dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2010.
Pembangunan jaringan gas kota ditargetkan hingga 2024 dapat dibangun 4 juta sambungan rumah (SR). Sedangkan tahun 2020, Pemerintah menargetkan membangun 316.070 SR, tahun 2021 sebanyak 733.930 SR, tahun 2022 sebanyak 839.555 SR, serta tahun 2023 dan 2024 masing-masing 800.000 SR.
PT Len Industri sendiri sudah menyuplai sebanyak 8.000 SR di Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang dibangun tahun 2019 lalu.
Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah berusaha melakukan beberapa upaya untuk menekan penggunaan BBM dengan mengalihkan ke penggunaan energi alternatif. Tujuan akhirnya adalah agar dapat meningkatkan fuel security of supply, tercapainya keseimbangan bauran energi (energi mix) dan menurunkan subsidi minyak tanah.
Di lain hal cadangan minyak bumi di Indonesia kata dia kian menipis dengan produksi yang kian menurun sehingga menyebabkan beban subsidi yang kian membengkak. “Dengan kondisi demikian pemerintah melakukan langkah strategis dengan fokus pada pemanfaatan gas bumi,” tandasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn