Direktur SDM, Teknologi, dan Informasi PERURI Gandung Anggoro Murdani menyampaikan capaian penting perusahaan carbon offset operasional telah mencapai 102%. Menurutnya, pencapaian ini didorong oleh sejumlah upaya, mulai dari dominasi area hijau di fasilitas produksi PERURI Karawang, yang mampu menyerap lebih banyak emisi dibandingkan jejak karbon operasional perusahaan.
Selain itu, kehadiran Taman Kota PERURI di Jakarta dengan konsep low-rise density dan adaptive reuse juga menekan emisi perkotaan sekaligus menyediakan ruang terbuka hijau untuk masyarakat.
Gandung menegaskan, meskipun PERURI dikenal sebagai manufaktur dengan karakter tradisional, transformasi hijau telah berjalan melalui digitalisasi proses dan produk serta penggunaan mesin berteknologi rendah emisi (low-emission machine).
“Digitalisasi membuat proses menjadi lebih efisien sekaligus mengurangi penggunaan kertas (paperless). Sementara itu, clean-tech machine menekan emisi karbon dalam rantai produksi kami,” ungkapnya.
Untuk memperkuat keberlanjutan jangka panjang, PERURI telah menyusun Roadmap Peruri Hijau. Dokumen ini menjadi panduan perusahaan dalam mendukung target nasional menuju Net Zero Emission, termasuk melalui pengembangan green dashboard yang mampu memantau penggunaan energi, konsumsi air, pengelolaan limbah, dan emisi gas rumah kaca secara real-time.
“Keberlanjutan bagi kami bukan sekadar jargon, tetapi praktik nyata yang sudah berjalan di lapangan,” tambah Gandung.
Langkah hijau PERURI tidak hanya memberikan efisiensi internal, tetapi juga memperkuat kontribusi perusahaan terhadap agenda pembangunan berkelanjutan nasional.
“Keberlanjutan adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang, dan PERURI ingin menjadi bagian penting dalam perjalanan itu,” tandas Gandung.
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















